Kisah Rasul 21:8 - Filipus Sang Penginjil

"Pada keesokan harinya kami berangkat dari situ dan tiba di Kaisarea. Kami masuk ke rumah Filipus, seorang dari tujuh orang diaken itu, dan tinggal padanya."
Ilustrasi Filipus memberitakan Injil Kisah Para Rasul 21:8 Filipus dan Perjalanannya Filipus Tamu Shalom!

Kisah Para Rasul pasal 21:8 membawa kita pada momen penting dalam perjalanan apostolik para rasul. Ayat ini secara singkat menyebutkan kedatangan Paulus dan rekan-rekannya di Kaisarea, dan bahwa mereka menginap di rumah Filipus sang penginjil. Filipus bukanlah salah satu dari dua belas rasul asli, melainkan salah satu dari tujuh diaken pertama yang dipilih di Yerusalem untuk melayani orang-orang Kristen Yunani (bdk. Kisah Para Rasul 6:1-6). Namun, seiring berjalannya waktu, kesetiaan dan panggilan ilahi membawanya pada peran yang jauh lebih besar sebagai seorang penginjil yang berapi-api.

Kehadiran Filipus di Kaisarea, sebuah kota pelabuhan penting di Yudea, menunjukkan luasnya jangkauan Injil dan mobilitas para pelayan Tuhan pada masa itu. Kaisarea sendiri memiliki signifikansi sejarah dan strategis. Kota ini pernah menjadi kediaman Pontius Pilatus dan merupakan pusat administrasi Romawi di Yudea. Kedatangan Paulus di sana, meskipun hanya disebutkan sekilas dalam konteks ayat ini, merupakan bagian dari perjalanan yang lebih luas yang akan membawanya ke Yerusalem dan kemudian ke Roma. Menginap di rumah Filipus bukan hanya sekadar perhentian, tetapi kemungkinan besar juga merupakan kesempatan untuk berbagi pengalaman, pengajaran, dan doa di antara para pelayan Tuhan.

Filipus dikenal dalam Kitab Suci sebagai sosok yang penuh dengan Roh Kudus dan hikmat. Perannya sebagai diaken di Yerusalem mengawali pelayanannya, namun kisahnya yang paling menonjol sebelum ayat ini adalah ketika ia diutus Roh Tuhan ke jalan yang sunyi untuk menjumpai seorang sida-sida Etiopia (Kisah Para Rasul 8:26-40). Melalui percakapan yang mendalam dan penafsiran Kitab Yesaya, Filipus berhasil menginjili sida-sida tersebut dan membawanya kepada iman Kristus, yang kemudian diakhiri dengan pembaptisan. Peristiwa ini menjadi bukti nyata bagaimana Tuhan menggunakan hamba-Nya yang setia, terlepas dari latar belakang atau posisi formal mereka, untuk menyebarkan kabar baik.

Kemunculan Filipus lagi di Kaisarea, sebagai tuan rumah bagi Paulus, menggarisbawahi konsep persekutuan dan saling mendukung dalam tubuh Kristus. Para penginjil dan rasul pada masa itu sering kali melakukan perjalanan jauh dan menghadapi tantangan. Dukungan logistik dan spiritual dari saudara seiman, seperti yang diberikan Filipus kepada Paulus, sangatlah vital. Ini juga menunjukkan bahwa peran Filipus telah berkembang. Ia bukan lagi hanya seorang diaken, tetapi seorang yang dihormati sebagai penginjil yang membawa buah bagi Kerajaan Allah. Kediamannya di Kaisarea mungkin juga menjadi basis bagi pelayanannya di wilayah sekitar itu.

Kisah Para Rasul 21:8, meskipun ringkas, memberikan gambaran tentang konektivitas dan kekuatan persekutuan Kristen perdana. Ini mengingatkan kita bahwa di balik berita besar tentang penyebaran Injil, terdapat kisah-kisah individu yang setia, hubungan yang saling membangun, dan peran Tuhan yang bekerja melalui banyak saluran untuk menggenapi kehendak-Nya. Filipus, yang dimulai sebagai pelayan dapur bagi janda-janda, kemudian menjadi mercusuar terang Injil di berbagai tempat, termasuk menjadi tuan rumah bagi rasul terbesar sekalipun.