Kisah Rasul 28:11

"Setelah tiga bulan lamanya kami berada di pulau itu, kami berlayar dengan sebuah kapal dari Alexandria, yang telah tinggal di pulau itu selama musim dingin. Kapal itu membawa lambang Dioscuri."

Kisah para rasul pasal 28 ayat 11 mengisahkan tentang keberlanjutan perjalanan penting yang dilakukan oleh Rasul Paulus dan rekan-rekannya setelah mengalami peristiwa dramatis terdampar di pulau Malta. Peristiwa tersebut, meskipun penuh dengan tantangan dan bahaya, tidak menghentikan Paulus dalam misinya untuk memberitakan Injil. Setelah tiga bulan lamanya mereka harus tinggal dan beradaptasi dengan kehidupan di pulau tersebut, tiba saatnya bagi mereka untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju Roma.

Kapal yang menjadi pilihan mereka kali ini adalah sebuah kapal dagang yang berasal dari Alexandria, Mesir. Kapal ini memiliki rekam jejak perjalanan yang cukup panjang, terbukti dari fakta bahwa kapal tersebut telah berlabuh dan menghabiskan seluruh musim dingin di Malta. Keberadaan kapal dari Alexandria ini memberikan indikasi adanya jalur perdagangan yang aktif menghubungkan berbagai wilayah di Laut Mediterania pada masa itu. Alexandria sendiri adalah salah satu kota pelabuhan terbesar dan terpenting di dunia kuno, menjadikannya pusat perdagangan yang vital.

Penyebutan spesifik mengenai kapal yang "membawa lambang Dioscuri" memberikan detail yang menarik. Dioscuri adalah dua dewa kembar dalam mitologi Yunani dan Romawi, Castor dan Pollux. Kapal-kapal dagang pada zaman itu seringkali diberi lambang atau nama dewa-dewa pelindung untuk memohon keselamatan selama pelayaran. Kehadiran lambang Dioscuri pada kapal ini menyiratkan bahwa pemilik atau kapten kapal tersebut memohon perlindungan dari dewa-dewa ini, sebuah praktik yang umum dilakukan oleh para pelaut.

Ayat ini bukan sekadar catatan geografis atau deskripsi kapal. Ini adalah bagian dari narasi besar tentang ketahanan dan dedikasi para rasul dalam menghadapi berbagai rintangan. Badai yang dahsyat telah menghancurkan kapal sebelumnya, namun mereka tidak putus asa. Mereka menemukan tempat berlindung di Malta, mengalami kebaikan dari penduduk pulau, dan bahkan Paulus sendiri diberkati dengan pengalaman mukjizat saat digigit ular berbisa dan tidak mati. Sekarang, dengan kapal baru dan lambang pelindung, mereka siap untuk melanjutkan misi yang telah Tuhan percayakan kepada mereka.

Perjalanan dari Malta menuju Roma bukanlah perjalanan yang mudah. Masih ada tantangan yang akan mereka hadapi di laut dan di darat. Namun, ayat ini menandai titik penting: kelanjutan perjalanan yang penuh harapan setelah periode penantian dan pemulihan. Kapal yang membawa lambang Dioscuri ini menjadi kendaraan yang akan membawa Paulus dan rekan-rekannya lebih dekat kepada tujuan mereka di Roma, tempat ia akan menghadap Kaisar dan terus bersaksi tentang Kristus.

Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya ketekunan dalam iman. Sekalipun dihadapkan pada kesulitan yang luar biasa, seperti terdampar di pulau asing dan menghadapi bahaya, rencana Tuhan tetap berjalan. Perjalanan Rasul Paulus menjadi bukti nyata bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. Kesabaran, keberanian, dan iman yang teguh adalah kunci untuk melewati setiap badai kehidupan, seperti yang dicontohkan oleh para rasul dalam perjalanan mereka.