Kisah Rasul 3:25

"Kamu adalah anak-anak perjanjian, yaitu perjanjian yang diadakan Allah dengan nenek moyangmu, ketika Ia berfirman kepada Abraham: ‘Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan diberkati.’"

Generasi Nenek Moyang Keturunan Bangsa di Bumi Janji Abraham

Konteks dan Makna

Kisah para rasul 3:25 membawa kita pada momen penting dalam penyebaran Injil setelah kebangkitan Yesus. Petrus, dalam khotbahnya yang penuh kuasa di Gerbang Indah Bait Allah, merujuk kembali kepada janji Allah yang diberikan kepada Abraham berabad-abad sebelumnya. Ayat ini menekankan bahwa rencana keselamatan Allah tidaklah baru, melainkan merupakan penggenapan dari janji-janji purba yang telah Ia buat.

Ketika Petrus berbicara tentang "anak-anak perjanjian", ia merujuk pada keturunan Israel, yaitu umat pilihan Allah yang telah menerima janji-janji melalui para leluhur mereka, terutama Abraham. Allah berjanji kepada Abraham bahwa "oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan diberkati." Janji ini, pada awalnya, mungkin hanya dipahami secara sempit oleh sebagian orang. Namun, seiring waktu dan penggenapan nubuat-nubuat, makna janji tersebut menjadi lebih luas, mencakup seluruh umat manusia yang percaya kepada Sang Juru Selamat yang berasal dari keturunan Abraham.

Yesus Kristus adalah inti dari janji ini. Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus telah membuka jalan keselamatan bagi siapa saja yang percaya kepada-Nya, tanpa memandang suku, bangsa, atau latar belakang. Petrus sedang menjelaskan bahwa apa yang terjadi pada Yesus, termasuk mujizat penyembuhan orang lumpuh di Gerbang Indah, adalah bukti nyata bahwa janji Allah sedang digenapi di hadapan mereka.

Janji yang Melampaui Generasi

Ayat ini mengingatkan kita bahwa iman Kristen berakar pada sejarah penebusan yang panjang. Perjanjian Allah dengan Abraham bukanlah sekadar cerita kuno, tetapi fondasi yang kokoh bagi iman kita. Janji berkat yang diberikan kepada Abraham dimaksudkan untuk menjangkau segala bangsa. Ini menunjukkan sifat universal dari rencana keselamatan Allah. Melalui Yesus, berkat rohani yang sesungguhnya – pengampunan dosa, hidup kekal, dan pemulihan hubungan dengan Allah – tersedia bagi semua orang yang datang kepada-Nya.

Khotbah Petrus ini bukan hanya sebuah pengajaran teologis, tetapi juga sebuah seruan untuk bertobat dan menerima berkat yang telah digenapi dalam diri Yesus Kristus. Ia menegaskan kembali bahwa orang-orang Yahudi, sebagai ahli waris perjanjian, adalah yang pertama-tama dipanggil untuk menerima Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan. Namun, makna janji tersebut melampaui batas-batas etnis, membuka pintu bagi semua bangsa untuk menjadi bagian dari keluarga Allah melalui iman kepada Kristus.

Dengan memahami Kisah Rasul 3:25, kita diingatkan akan kesetiaan Allah dalam menepati janji-janji-Nya. Janji yang diberikan kepada Abraham ribuan tahun lalu, kini terwujud sepenuhnya dalam Yesus Kristus, yang melalui pengorbanan-Nya, membawa berkat ilahi kepada seluruh dunia. Ini adalah kabar baik yang terus bergema, mengundang setiap orang untuk mengalami pemulihan dan hidup baru dalam kasih karunia Allah.