A1

Kisah Rasul 8:39: Filipus dan Etiopea

"Ketika mereka keluar dari air, Roh Tuhan telah membawa Filipus, dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Tetapi ia melanjutkan perjalanannya dengan sukacita."

Kisah yang tercatat dalam kitab Kisah Para Rasul pasal 8 ayat 39 menyajikan momen yang luar biasa dan penuh makna. Ayat ini menutup sebuah episode penting dalam pelayanan Rasul Filipus, yang memperlihatkan bagaimana iman dan pekerjaan Roh Kudus dapat membawa perubahan dramatis dalam kehidupan seseorang, bahkan dalam situasi yang paling tidak terduga. Peristiwa ini melibatkan Filipus, seorang diaken yang menjadi penginjil, dan seorang sida-sida dari Etiopia, seorang pejabat tinggi yang memiliki kekuasaan dan pengaruh. Pertemuan mereka dimulai saat Filipus diutus oleh Roh Tuhan untuk mendekati kereta sida-sida tersebut, yang sedang membaca kitab Yesaya.

Sida-sida Etiopia ini, meski memiliki posisi penting di negerinya, sedang dalam pencarian spiritual yang mendalam. Ia datang ke Yerusalem untuk beribadah, menunjukkan kerinduan hatinya akan Tuhan. Namun, perjalanannya di gurun Gaza menjadi lebih bermakna ketika Filipus, dengan bimbingan ilahi, menjelaskan kepadanya makna bagian Kitab Suci yang sedang ia baca. Ini adalah momen krusial di mana firman Tuhan menjadi hidup dan relevan bagi pendengarnya. Filipus tidak hanya membaca, tetapi ia "mulai dari ayat itu" dan "memberitakan Injil Yesus" kepada sida-sida tersebut. Pemahaman sida-sida tentang nubuatan Mesias semakin terang, dan keyakinannya tumbuh.

Puncak dari pengajaran Filipus adalah ajakannya untuk dibaptis. Sida-sida itu melihat air dan dengan segera menyatakan keyakinannya, "Lihat, air! Apakah menghalang-halangi aku untuk dibaptis?" Pengakuan iman yang tulus ini dijawab Filipus, "Jika engkau percaya dengan segenap hatimu, boleh." Ini adalah prinsip dasar baptisan Kristen: iman yang tulus sebelum dan sebagai ungkapan penerimaan keselamatan. Setelah sida-sida itu menyatakan imannya, Filipus membaptisnya. Momen ini menandai penerimaan penuh sida-sida itu ke dalam komunitas orang percaya.

Kemudian datanglah momen yang diabadikan dalam ayat 39. Setelah baptisan, "Roh Tuhan telah membawa Filipus." Gambaran ini menunjukkan bagaimana pekerjaan Filipus di sana telah selesai dan Roh Kudus secara supernatural memindahkan Filipus ke tempat lain untuk melanjutkan misinya. Yang paling menakjubkan adalah reaksi sida-sida tersebut. Meskipun Filipus menghilang, ia "melanjutkan perjalanannya dengan sukacita." Kehilangan sosok penginjilnya tidak mengurangi kegembiraannya. Sebaliknya, sukacita yang ia temukan dalam Kristus adalah sukacita yang mendalam, yang tidak bergantung pada kehadiran fisik seseorang, melainkan pada kehadiran Kristus dalam hatinya. Sukacita ini adalah buah dari pemahaman baru tentang keselamatan dan hubungan pribadi dengan Tuhan. Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya mendengarkan pimpinan Roh, keberanian memberitakan Injil, dan transformasi hidup yang hanya dapat diberikan oleh Kristus, yang menghasilkan sukacita sejati dan langgeng.