"Ketika Petrus berjalan ke segala penjuru, ia mengunjungi juga orang-orang kudus yang tinggal di Lida."
Ayat ini, bagian dari narasi yang kaya dalam Kitab Kisah Para Rasul, membawa kita pada sebuah momen penting dalam perjalanan awal Kekristenan. Setelah pertobatan dramatis Saulus dari Tarsus (yang kemudian dikenal sebagai Paulus), gereja mulai mengalami masa kedamaian dan pertumbuhan. Perikop ini menyoroti peran Petrus, salah satu rasul utama, dalam memperluas jangkauan Injil ke komunitas-komunitas Kristen yang baru terbentuk.
Kisah Rasul 9:32 mencatat bahwa Petrus melakukan perjalanan "ke segala penjuru". Frasa ini menunjukkan sebuah misi yang aktif dan terencana, bukan sekadar kunjungan biasa. Ia mengunjungi "orang-orang kudus yang tinggal di Lida". Lida, yang dikenal juga sebagai Lydda, adalah sebuah kota strategis di wilayah pesisir Filistin. Kehadiran komunitas Kristen di sana menunjukkan bahwa kabar baik telah menyebar melampaui Yerusalem dan Yudea, mencapai wilayah yang lebih luas, bahkan mungkin dipengaruhi oleh penyebaran para pengungsi Kristen setelah penganiayaan yang terjadi sebelumnya.
Tujuan Petrus mengunjungi mereka adalah untuk menguatkan iman mereka, mengajarkan kebenaran, dan memastikan bahwa ajaran yang diterima sesuai dengan teladan Yesus Kristus dan para rasul. Ini adalah gambaran yang indah tentang kepemimpinan rohani yang pastoral. Petrus tidak hanya mengajarkan, tetapi juga memberikan dukungan, inspirasi, dan bimbingan kepada para pengikut Kristus yang baru. Tindakannya ini mencerminkan tanggung jawab para rasul untuk menabur benih iman dan merawat pertumbuhan rohani jemaat yang tersebar.
Namun, kunjungan Petrus ke Lida tidak hanya berisi pengajaran. Kisah berikutnya, yang terjalin erat dengan ayat 32, mengungkapkan sebuah mukjizat yang luar biasa. Di Lida, Petrus bertemu dengan Enea, seorang pria lumpuh yang telah terbaring di tempat tidur selama delapan tahun. Dengan otoritas ilahi yang diberikan oleh Roh Kudus, Petrus memerintahkan Enea untuk bangkit dan menyembuhkannya. Mukjizat ini bukan sekadar demonstrasi kekuatan, tetapi sebuah tanda yang mengkonfirmasi kebenaran Injil dan otoritas para rasul. Berita tentang penyembuhan Enea menyebar luas di Lida dan sekitarnya, menyebabkan banyak orang bertobat dan percaya kepada Tuhan.
Kisah Rasul 9:32 dan peristiwa-peristiwa yang mengikutinya memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana iman Kristen menyebar dan bagaimana para pemimpin awal melayani. Ini menunjukkan pentingnya perjalanan misi, penguatan komunitas, dan kuasa penyembuhan ilahi yang menjadi ciri khas pewartaan Injil. Keberanian dan kesetiaan Petrus dalam melaksanakan tugas pelayanannya menjadi teladan bagi setiap orang yang dipanggil untuk memberitakan dan mempraktikkan kasih Kristus. Melalui kisah ini, kita melihat bagaimana Tuhan bekerja melalui hamba-hamba-Nya untuk membawa kesembuhan, harapan, dan keselamatan bagi banyak orang.