Kisah Para Rasul 9:35 menceritakan momen penting dalam penyebaran Injil yang terjadi setelah sebuah mukjizat yang luar biasa. Ayat ini merujuk pada kesembuhan Eneas yang lumpuh selama delapan tahun di Lida oleh Rasul Petrus. Peristiwa ini bukan sekadar penyembuhan fisik, melainkan sebuah pengumuman nyata akan kuasa Tuhan yang bekerja melalui hamba-Nya.
Lida, sebuah kota yang terletak di dataran Saron yang subur, menjadi saksi langsung dari tindakan ilahi ini. Ketika Eneas, yang terbaring tak berdaya dan tidak mampu bergerak, tiba-tiba bangkit dan berjalan setelah doa Petrus, kabar baik ini menyebar dengan cepat. Penduduk Lida, yang sebelumnya mungkin hanya mendengar cerita atau rumor tentang ajaran baru yang dibawa oleh pengikut Yesus, kini melihat bukti yang tak terbantahkan. Mereka menyaksikan sendiri bagaimana seseorang yang telah lama menderita dan tidak berdaya menjadi sembuh total.
Dampak dari kesaksian ini sangat besar. Ayat tersebut menyatakan dengan tegas: "Dan ketika semua orang yang tinggal di Lida dan di Saron melihat dia, mereka berbalik kepada Tuhan." Ini menunjukkan bahwa kesembuhan Eneas tidak hanya menjadi perhatian pribadi, tetapi juga memicu respon kolektif. Penduduk di seluruh wilayah Lida dan bahkan meluas ke Saron, sebuah dataran yang terkenal akan keindahannya, tergerak oleh iman. Penglihatan langsung terhadap kuasa kesembuhan yang memancar dari Tuhan melalui Petrus, yang sebelumnya adalah seorang nelayan sederhana, membuka mata mereka terhadap kebenaran Injil.
Kata "berbalik kepada Tuhan" dalam ayat ini mengandung makna pertobatan yang mendalam. Ini bukan sekadar rasa kagum atau persetujuan intelektual terhadap ajaran baru, melainkan sebuah perubahan hati dan kehidupan yang radikal. Mereka meninggalkan cara hidup lama mereka, mungkin jalan penyembahan berhala atau kepercayaan yang telah lama dipegang, dan mengarahkan hidup mereka sepenuhnya kepada Allah. Kesaksian hidup Eneas yang pulih menjadi katalisator bagi banyak orang untuk mengalami transformasi serupa, bukan hanya dalam kesehatan fisik mereka, tetapi yang terpenting, dalam hubungan spiritual mereka.
Kisah ini menekankan bahwa mukjizat dan tindakan kebaikan Tuhan seringkali menjadi sarana untuk menarik orang kepada-Nya. Pemberitaan Injil tidak hanya bersifat verbal, tetapi juga perlu disertai dengan bukti nyata dari kasih dan kuasa Tuhan. Kesembuhan Eneas adalah satu dari banyak kisah dalam kitab Kisah Para Rasul yang menunjukkan bagaimana iman yang tulus dan intervensi ilahi dapat membawa perubahan yang transformatif, tidak hanya bagi individu tetapi juga bagi seluruh komunitas, mendorong mereka untuk bersatu dalam iman dan berbalik kepada sumber kehidupan sejati.