"Kata Petrus: "Hai Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau; bangunlah dan bereskanlah tempat tidurmu!" Seketika itu juga ia bangun."
Ilustrasi visual sederhana yang menggambarkan Yesus Kristus sebagai sumber kesembuhan yang menjangkau Eneas.
Kisah yang tercatat dalam Kisah Para Rasul 9:34 membuka sebuah jendela ke dalam kuasa ilahi yang bekerja melalui hamba-Nya, Rasul Petrus. Ayat ini tidak hanya mencatat satu tindakan penyembuhan mukjizat, tetapi juga menyoroti iman yang teguh dan otoritas yang diberikan oleh Yesus Kristus kepada para rasul-Nya. Peristiwa ini terjadi di kota Lida, sebuah tempat yang kemungkinan besar memiliki komunitas Kristen yang sedang berkembang, namun juga dihuni oleh banyak orang yang membutuhkan harapan dan pemulihan.
Dalam konteks perikop ini, Rasul Petrus sedang melakukan perjalanan pelayanannya. Ia tiba di Lida dan menemukan seorang pria bernama Eneas. Deskripsi Eneas sungguh menyentuh: ia telah terbaring di tempat tidurnya selama delapan tahun karena kelumpuhan. Delapan tahun adalah jangka waktu yang sangat lama bagi seseorang untuk hidup dalam keadaan tidak berdaya, tergantung sepenuhnya pada orang lain. Bayangkan kesedihan, keputusasaan, dan rasa sakit fisik serta emosional yang pasti dialami Eneas dan keluarganya selama periode tersebut. Kehidupannya seolah terhenti, impian dan potensinya terhalang oleh penyakit.
Namun, ketika Petrus melihat Eneas, ia tidak hanya melihat seorang pria yang sakit. Melalui Roh Kudus, Petrus dikenali adanya iman dan kebutuhan yang mendalam dalam diri Eneas. Tanpa ragu atau basa-basi yang berlebihan, Petrus menyatakan kebenaran yang berkuasa: "Hai Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau." Kata-kata ini bukanlah sekadar ucapan penghiburan, melainkan sebuah proklamasi otoritatif yang disampaikan atas nama Kristus. Dengan keyakinan penuh, Petrus menambahkan perintah: "Bangunlah dan bereskanlah tempat tidurmu!"
Respons Eneas sungguh luar biasa. Ayat tersebut secara tegas menyatakan, "Seketika itu juga ia bangun." Ini adalah bukti nyata dari kuasa penyembuhan Kristus yang langsung dan total. Tidak ada proses bertahap, tidak ada pemulihan yang lambat; Eneas langsung menjadi sembuh total. Ia yang delapan tahun terbaring lemah, kini berdiri tegak dan mampu mengurus dirinya sendiri. Tindakan sederhana "bereskanlah tempat tidurmu" menjadi simbol dari pemulihan hidupnya yang utuh, dari ketidakberdayaan menjadi kemandirian.
Dampak dari mukjizat ini meluas lebih jauh. Kisah ini tidak berhenti pada kesembuhan Eneas saja. Ayat selanjutnya menyebutkan bahwa "semua penduduk Lida dan Saron melihat dia dan berbalik kepada Tuhan." Kesaksian Eneas yang telah sembuh, ditambah dengan tindakan Petrus, menjadi alat yang kuat untuk memberitakan Injil. Orang-orang yang menyaksikan sendiri kuasa penyembuhan Kristus melalui Petrus menjadi tergerak untuk mencari kebenaran ilahi dan akhirnya menerima Yesus sebagai Juruselamat mereka. Peristiwa ini menggambarkan bagaimana tindakan kasih dan kuasa Tuhan tidak hanya memulihkan individu, tetapi juga membawa dampak luas bagi komunitas dan memperluas Kerajaan Allah. Kisah ini mengingatkan kita bahwa di dalam Yesus Kristus, ada kuasa yang dapat memulihkan, menghidupkan kembali, dan membawa harapan bagi mereka yang paling membutuhkannya.