Mazmur 105:21 adalah sebuah ayat yang kaya akan makna, mengingatkan kita pada kesetiaan dan kedaulatan Tuhan dalam mengangkat dan memberkati umat-Nya. Ayat ini secara khusus menyoroti bagaimana Tuhan telah menempatkan Yusuf dalam posisi otoritas dan kepemilikan atas segala sesuatu yang dimilikinya. Ini bukanlah kebetulan semata, melainkan hasil dari campur tangan ilahi yang terencana dan penuh kasih.
Kisah Yusuf, yang tercatat dalam Kitab Kejadian, adalah salah satu contoh paling jelas tentang bagaimana Tuhan bekerja melalui kesulitan untuk mencapai tujuan-Nya yang lebih besar. Dari saudara-saudaranya yang mengkhianatinya, dijual sebagai budak, difitnah, hingga dipenjara, Yusuf mengalami serangkaian cobaan yang seharusnya menghancurkan semangat siapa pun. Namun, di setiap tahap penderitaannya, Kitab Suci mencatat bahwa "TUHAN menyertai Yusuf" (Kejadian 39:2). Kehadiran Tuhan inilah yang memberikan kekuatan, hikmat, dan ketahanan bagi Yusuf untuk tetap teguh dalam imannya.
Ketika Tuhan akhirnya membebaskan Yusuf dari penjara dan mengangkatnya menjadi orang kedua di Mesir, itu adalah demonstrasi nyata dari firman dalam Mazmur 105:21. "Ia mengaruniakan kekuasaan kepada Yusuf," bukan karena Yusuf mengusahakannya sendiri semata, tetapi karena Tuhan yang menganugerahkannya. Ini mengajarkan kita bahwa kekuasaan dan posisi yang kita miliki, baik itu dalam keluarga, pekerjaan, atau pelayanan, seringkali datang sebagai karunia dari Tuhan. Tugas kita adalah mengelola karunia tersebut dengan bijak, jujur, dan selalu mengingat Sumbernya.
Lebih jauh lagi, ayat ini juga mengatakan, "dan segala hartanya dikuasainya." Ini bukan hanya tentang kekayaan materi, tetapi juga tentang kemampuan untuk memerintah, mengelola, dan menggunakan sumber daya yang dipercayakan Tuhan. Yusuf diberikan hikmat untuk menafsirkan mimpi Firaun, yang kemudian menyelamatkan Mesir dari kelaparan yang parah. Kemampuannya untuk menyimpan gandum selama masa kelimpahan dan mendistribusikannya selama masa paceklik menunjukkan kepemimpinan yang efektif dan visi yang diberikan oleh Tuhan.
Bagi kita hari ini, Mazmur 105:21 memberikan penghiburan dan harapan. Ini mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak pernah acuh tak acuh terhadap kehidupan anak-anak-Nya. Dia memiliki rencana untuk kita, dan Dia memiliki kuasa untuk mengangkat kita dari keadaan terendah sekalipun ke posisi yang penuh dengan tujuan dan berkat. Ketaatan kita, kesetiaan kita dalam menghadapi kesulitan, dan kepercayaan kita pada janji-janji-Nya adalah fondasi di mana Tuhan dapat membangun dan menganugerahkan kekuasaan serta penguasaan dalam hidup kita.
Ayat ini juga menggarisbawahi pentingnya kerendahan hati. Meskipun Yusuf diberikan kekuasaan yang luar biasa, ia tidak pernah melupakan Tuhan yang telah mengangkatnya. Sebaliknya, ia menggunakan posisinya untuk memelihara keluarganya dan menyelamatkan banyak orang. Ini adalah teladan yang patut kita renungkan: bagaimana kita menggunakan "kekuasaan" dan "harta" yang Tuhan percayakan kepada kita? Apakah untuk kemuliaan-Nya dan kebaikan sesama, atau untuk kepentingan diri sendiri?
Simbol otoritas dan bimbingan Tuhan
Pada akhirnya, Mazmur 105:21 bukan sekadar catatan sejarah, melainkan sebuah janji dan pengingat. Janji bahwa Tuhan berdaulat atas segala sesuatu dan mampu mengangkat mereka yang setia kepada-Nya. Pengingat untuk selalu berserah kepada kehendak-Nya, hidup dengan integritas, dan menggunakan setiap berkat yang diberikan-Nya untuk kemuliaan nama-Nya.