"Supaya aku melihat kebahagiaan bangsaku, ikut bergembira karena kemenangan umatmu, dan ikut bersukacita bersama warisanmu."
Mazmur 106:5 adalah sebuah ungkapan yang mendalam tentang kerinduan hati seorang hamba Tuhan. Ayat ini bukan sekadar doa pribadi, melainkan sebuah cerminan dari kepedulian yang tulus terhadap kesejahteraan umat Allah. Penulis mazmur, dalam kesederhanaannya, mengungkapkan keinginan untuk menyaksikan kebahagiaan kolektif, untuk turut serta dalam kegembiraan atas kemenangan yang dianugerahkan kepada bangsanya, dan untuk berbagi dalam sukacita bersama warisan Allah. Ini adalah gambaran ideal tentang bagaimana seharusnya sebuah komunitas beriman hidup: saling peduli, merasakan kebahagiaan satu sama lain, dan bersyukur atas setiap berkat yang diterima bersama.
Dalam konteks yang lebih luas, ayat ini mengajak kita untuk merenungkan arti sebenarnya dari kebahagiaan. Kebahagiaan yang dimaksud di sini bukanlah kebahagiaan sesaat yang didorong oleh materi atau kesenangan duniawi semata. Sebaliknya, ini adalah kebahagiaan yang bersumber dari pemeliharaan dan pimpinan Allah. Ini adalah kebahagiaan yang tumbuh ketika umat-Nya hidup dalam ketaatan, merasakan kasih karunia-Nya, dan menyaksikan kuasa-Nya bekerja dalam kehidupan mereka. Kemenangan yang disebutkan dalam ayat ini juga bukan melulu tentang kemenangan dalam peperangan fisik, melainkan kemenangan atas segala kesulitan, tantangan, dan bahkan kegelapan, berkat campur tangan ilahi.
Penulis mazmur mengerti bahwa nasib setiap individu terjalin erat dengan nasib komunitas. Kegembiraan atau kesedihan satu orang akan dirasakan oleh yang lain. Oleh karena itu, kerinduan untuk melihat kebahagiaan bangsanya adalah ekspresi dari rasa solidaritas dan kesatuan yang kuat. Kita pun dipanggil untuk memiliki hati yang sama, untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga untuk peduli terhadap pertumbuhan rohani dan kesejahteraan sesama saudara seiman. Ketika satu anggota tubuh Kristus diberkati, seluruh tubuh turut bersukacita.
Lebih jauh lagi, kata "warisan" dalam ayat ini mengacu pada janji-janji Allah, tanah perjanjian, dan segala berkat kekal yang telah dijanjikan kepada umat-Nya. Berbagi dalam sukacita bersama warisan ini berarti menikmati kepenuhan berkat rohani yang tak ternilai. Ini adalah pengingat bahwa identitas kita sebagai umat Allah memberikan kita harapan dan kepastian akan masa depan yang penuh dengan damai sejahtera dan kemakmuran yang kekal. Kita adalah penerima anugerah yang luar biasa, dan sukacita ini patut kita syukuri dan bagikan.
Renungan atas Mazmur 106:5 mengingatkan kita pentingnya memiliki perspektif yang benar. Kita diajak untuk melihat segala sesuatu dari sudut pandang ilahi, memprioritaskan nilai-nilai kekal, dan senantiasa berakar pada kasih dan kesetiaan Tuhan. Semoga kita semua dapat memiliki kerinduan seperti penulis mazmur ini, untuk melihat umat Tuhan berbahagia, bersukacita dalam kemenangan-Nya, dan menikmati warisan kekal yang telah Dia sediakan. Mari kita jadikan ayat ini sebagai motivasi untuk terus bertumbuh dalam iman, memperdalam kasih persaudaraan, dan senantiasa memuliakan nama-Nya dalam segala keadaan. Baca lebih lanjut tentang Mazmur.