Mazmur 106:9 - Kuasa Allah di Laut Merah

"Ia memberi perintah, lalu merahnya laut menjadi kering, dan Ia menuntun mereka melewati dasarnya yang kering; Musa dan umat-Nya menyeberang."

Kisah Penyeberangan Laut Merah

Ayat Mazmur 106:9 menceritakan salah satu peristiwa paling dramatis dan monumental dalam sejarah bangsa Israel: penyeberangan Laut Merah. Setelah berabad-abad diperbudak di Mesir, Tuhan mendengar rintihan umat-Nya dan mengutus Musa untuk memimpin mereka keluar dari perbudakan. Namun, pelarian ini tidaklah mudah. Firaun dan pasukannya yang gagah berani mengejar mereka, membuat bangsa Israel terpojok di tepi Laut Merah.

Dalam situasi yang tampaknya tanpa harapan, Tuhan menunjukkan kuasa-Nya yang luar biasa. Ayat ini menggambarkan bagaimana Tuhan memberikan perintah, dan seketika itu juga, Laut Merah terbelah. Air laut menyibak, membentuk dinding di kedua sisi, menciptakan jalan kering di dasar laut. Ini adalah manifestasi kekuatan ilahi yang melampaui pemahaman manusia. Bukan sekadar kebetulan alam, tetapi sebuah intervensi ilahi yang penuh tujuan.

Musa, di bawah tuntunan Tuhan, memimpin umat-Nya menyeberangi dasar laut yang kering. Bayangkan pemandangan yang luar biasa ini: ribuan orang, tua dan muda, bersama dengan ternak mereka, berjalan di antara tembok air yang menjulang tinggi. Ini bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi sebuah ujian iman yang mendalam. Mereka harus percaya sepenuhnya pada janji dan kuasa Tuhan, bahkan ketika dihadapkan pada sesuatu yang mustahil.

Makna dan Relevansi Ayub 106:9 Hari Ini

Peristiwa ini menjadi simbol kuat tentang pembebasan, kuasa Tuhan yang tak terbatas, dan pentingnya iman. Ketika kita membaca Mazmur 106:9, kita diingatkan bahwa Tuhan sanggup melakukan hal-hal yang luar biasa, bahkan ketika kita menghadapi situasi yang tampaknya tidak dapat diatasi. Laut Merah yang terbelah mengajarkan kita bahwa tidak ada masalah yang terlalu besar bagi Tuhan.

Lebih dari sekadar kisah masa lalu, ayat ini relevan bagi kehidupan kita saat ini. Seringkali kita juga menghadapi "lautan" kesulitan dalam hidup: masalah keuangan, penyakit, hubungan yang retak, atau tantangan spiritual. Dalam momen-momen seperti itu, kita diingatkan untuk tidak berputus asa. Mazmur 106:9 mengundang kita untuk mengarahkan pandangan kepada Tuhan, mempercayai kuasa-Nya, dan memiliki keyakinan bahwa Dia dapat membuka jalan bagi kita, bahkan ketika jalan itu tampak tertutup.

Penyeberangan ini juga menunjukkan bahwa Tuhan bekerja melalui pemimpin yang Dia pilih, dalam hal ini Musa. Kita pun diajak untuk tunduk pada pimpinan Tuhan dalam hidup kita, baik pimpinan langsung melalui firman-Nya maupun pimpinan melalui orang-orang yang Dia tempatkan dalam kehidupan kita. Keberanian Musa untuk melangkah ke dalam air yang terbelah adalah cerminan keberanian iman yang harus kita miliki saat Tuhan memanggil kita untuk melangkah.

Mazmur 106:9 adalah pengingat abadi akan kesetiaan Tuhan kepada umat-Nya dan kekuatan-Nya untuk membawa kita melewati setiap tantangan. Kisah ini seharusnya menginspirasi kita untuk hidup dengan iman yang teguh, mengetahui bahwa Tuhan selalu bersama kita, siap membuka jalan bahkan di tengah lautan kesulitan.