Mazmur 107:15

"Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia."
Ilustrasi simbol syukur dan pertolongan ilahi

Mazmur 107 adalah nyanyian pujian yang indah dan penuh dengan kisah-kisah penyelamatan dan pertolongan dari Tuhan. Ayat 15 secara spesifik menyerukan agar umat manusia senantiasa bersyukur kepada Tuhan. Kata "kasih setia" (hesed dalam bahasa Ibrani) menggambarkan kasih karunia yang tak tergoyahkan, janji yang selalu ditepati, dan kebaikan yang berkelanjutan dari Tuhan. Ini bukan sekadar cinta, melainkan kasih yang berkorban, yang secara aktif bekerja demi kesejahteraan umat-Nya.

Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap aspek kehidupan kita, dari yang terbesar hingga yang terkecil, adalah bukti dari perbuatan-perbuatan Tuhan yang ajaib. Keajaiban tidak hanya terbatas pada peristiwa supranatural di masa lalu, tetapi juga dalam setiap napas yang kita hirup, setiap berkat yang kita terima, dan setiap tantangan yang berhasil kita lalui. Tuhan yang menciptakan alam semesta dengan segala keteraturannya, juga adalah Tuhan yang secara pribadi peduli dan campur tangan dalam kehidupan individu.

Dalam kesibukan dunia modern, mudah sekali kita melupakan sumber segala kebaikan. Kita seringkali bangga dengan pencapaian diri sendiri, tanpa menyadari bahwa kemampuan dan kesempatan untuk mencapainya datang dari Sang Pencipta. Mazmur 107:15 adalah pengingat penting untuk mengalihkan pandangan dari diri sendiri dan kembali kepada Tuhan. Mengapa kita harus bersyukur? Karena kasih setia-Nya yang tak pernah habis. Kita mungkin mengecewakan Tuhan, tetapi Ia tidak pernah mengingkari janji-Nya. Kasih-Nya selalu ada, siap mengampuni, memulihkan, dan menopang.

Perbuatan ajaib Tuhan terhadap anak-anak manusia termanifestasi dalam berbagai cara. Bagi para pelaut yang berani menghadapi badai dan ombak, pertolongan Tuhan datang dalam bentuk ketenangan laut yang tiba-tiba. Bagi mereka yang tersesat di padang gurun tanpa air, pertolongan datang berupa mata air yang muncul entah dari mana. Dalam konteks kehidupan kita saat ini, perbuatan ajaib itu bisa berupa solusi tak terduga atas masalah finansial, kesembuhan dari penyakit yang mengancam, rekonsiliasi dalam hubungan yang retak, atau dorongan spiritual di saat terlemah. Semuanya adalah bukti kasih dan kuasa-Nya yang ajaib.

Menghayati Mazmur 107:15 berarti memiliki hati yang selalu siap mengucap syukur. Ini bukan sekadar ucapan terima kasih sesaat, melainkan sebuah sikap hidup yang tertanam dalam. Ketika kita mengakui bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan dan bahwa Dia terus bertindak ajaib dalam kehidupan kita melalui kasih setia-Nya, maka hati kita akan dipenuhi dengan damai sejahtera dan sukacita. Syukur adalah mata uang rohani yang paling berharga, yang dibayar dengan kesadaran akan kebaikan Tuhan dan dibalas dengan berkat-berkat-Nya yang melimpah.

Mari kita renungkan ayat ini setiap hari. Apakah kita sudah cukup bersyukur untuk semua kebaikan Tuhan? Apakah kita mengakui bahwa semua pencapaian kita adalah hasil dari kasih setia-Nya yang ajaib? Dengan terus bersyukur, kita membuka diri untuk menerima lebih banyak lagi keajaiban-Nya. Ini adalah undangan abadi dari Tuhan agar kita senantiasa mendekat kepada-Nya dengan hati yang penuh penghargaan atas segala anugerah-Nya yang tiada tara.