Mazmur 112:3

"Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, dan kebajikannya tetap ada untuk selama-lamanya."
Simbol Kelimpahan dan Keadilan

Ayat yang begitu kaya makna terangkai dalam Mazmur 112:3 ini, memberikan gambaran tentang berkat yang melimpah ruah bagi orang yang takut akan Tuhan dan setia menjalankan perintah-Nya. Frasa "harta dan kekayaan ada dalam rumahnya" bukan sekadar tentang materi semata, melainkan sebuah metafora yang menggambarkan kelimpahan dalam segala aspek kehidupan. Ini mencakup kesejahteraan materi, namun lebih dari itu, juga mencakup kedamaian, sukacita, dan rasa aman yang hadir dalam lingkup keluarga dan pribadi. Rumah, dalam konteks ini, adalah tempat perlindungan dan sumber kebahagiaan, yang dipenuhi oleh berkat-berkat ilahi.

Kekayaan yang dimaksud bukanlah hasil dari keserakahan atau cara-cara yang tidak jujur. Alkitab seringkali mengaitkan kekayaan yang berkah dengan kesalehan dan kejujuran. Orang yang hidup takut akan Tuhan akan dikaruniai rezeki yang halal, yang dapat mereka nikmati bersama keluarga dengan hati yang tenang. Ini adalah kekayaan yang membawa kebaikan dan tidak menambah kesusahan. Berkat ini hadir bukan karena usaha semata, tetapi sebagai anugerah dari Sang Pemberi kehidupan. Rumah yang dipenuhi harta dan kekayaan yang didapat dengan cara yang benar akan menjadi tempat yang penuh dengan keharmonisan dan keberlimpahan sejati.

Lebih indah lagi, Mazmur ini melanjutkan dengan kalimat "dan kebajikannya tetap ada untuk selama-lamanya". Ini adalah janji yang melampaui kehidupan duniawi. Kebajikan di sini merujuk pada perbuatan baik, keadilan, kemurahan hati, dan kesetiaan yang dilakukan oleh orang benar. Berkat kebajikan ini tidak akan lekang oleh waktu. Ia akan terus dikenang, memberikan dampak positif bagi generasi mendatang, dan yang terpenting, akan mendatangkan pahala abadi di hadapan Tuhan. Kebajikan adalah warisan rohani yang jauh lebih berharga daripada harta benda.

Dalam konteks modern, ayat ini mengingatkan kita bahwa kesuksesan sejati tidak hanya diukur dari rekening bank atau aset yang dimiliki, tetapi juga dari karakter yang terpancar dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang hidup sesuai dengan firman Tuhan akan mengalami keberlimpahan yang holistik – baik secara materi maupun spiritual. Rumah mereka akan menjadi tempat berkat, dan perbuatan baik mereka akan menjadi kesaksian yang hidup, meninggalkan jejak kebaikan yang tak ternilai harganya. Kebajikan yang terus menerus dipraktikkan, seperti berbagi, menolong sesama, dan hidup dalam kebenaran, akan menjadi fondasi yang kokoh bagi keberkahan yang berkelanjutan, baik di dunia ini maupun di kekekalan. Inilah esensi dari hidup yang diberkati menurut Mazmur 112:3.