Mazmur 115:10 merupakan salah satu ayat yang memberikan penegasan kuat mengenai sumber keselamatan dan perlindungan sejati. Dalam konteksnya, pemazmur mengajak umat Israel untuk menaruh kepercayaan sepenuhnya kepada TUHAN, bukan kepada berhala atau kekuatan duniawi. Ayat ini menjadi seruan untuk membedakan antara ilah yang palsu dan TUHAN yang Maha Kuasa.
Pada zaman Alkitab, banyak bangsa di sekeliling Israel menyembah dewa-dewa yang terbuat dari emas, perak, atau kayu. Dewa-dewa ini dianggap memiliki kekuatan, namun kenyataannya mereka adalah ciptaan tangan manusia yang tidak dapat melihat, mendengar, berbicara, atau berjalan. Mereka tidak dapat memberikan pertolongan, perlindungan, atau keselamatan. Pemazmur secara tegas menggambarkan kefanaan dan ketidakberdayaan berhala-berhala tersebut, kontras dengan kebesaran dan kemuliaan TUHAN.
Menaruh Kepercayaan pada TUHAN
Inti dari Mazmur 115:10 adalah ajakan untuk memiliki iman yang teguh kepada TUHAN. "Biarlah bangsa Israel percaya kepada TUHAN." Kata "percaya" di sini menyiratkan lebih dari sekadar keyakinan intelektual. Ini adalah penyerahan diri, keyakinan yang mendalam, dan ketergantungan total. Ketika kita percaya kepada TUHAN, kita mengakui bahwa Dia adalah sumber segala kebaikan, kebenaran, dan kekuatan. Kita meyakini bahwa Dia memiliki kendali atas segala sesuatu dan bahwa rencana-Nya selalu yang terbaik bagi umat-Nya.
Kepercayaan ini bukan tanpa alasan. Pemazmur melanjutkan, "Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka!" TUHAN digambarkan sebagai "pertolongan" – Dia adalah sumber bantuan yang aktif, yang selalu siap menolong umat-Nya ketika mereka membutuhkan. Dia bukan dewa yang pasif, melainkan Allah yang terlibat dalam kehidupan umat-Nya. Selain itu, Dia adalah "perisai" mereka. Perisai melambangkan perlindungan dari bahaya, serangan, dan musuh. TUHAN melindungi umat-Nya dari ancaman baik fisik maupun rohani. Dalam setiap kesulitan, Dia adalah benteng pertahanan yang kokoh.
Implikasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Pesan Mazmur 115:10 sangat relevan bagi kita di masa kini. Di dunia yang penuh dengan ketidakpastian, kekhawatiran, dan berbagai macam tekanan, seringkali kita tergoda untuk mencari pertolongan pada hal-hal yang tidak kekal. Kita mungkin mengandalkan kekayaan, kekuasaan, hubungan, atau bahkan teknologi. Namun, ayat ini mengingatkan kita bahwa sumber keselamatan dan perlindungan yang sesungguhnya hanyalah TUHAN.
Mengandalkan TUHAN berarti kita belajar untuk menyerahkan kekhawatiran kita kepada-Nya. Ketika menghadapi masalah, kita berdoa, mencari hikmat-Nya, dan mempercayakan hasilnya kepada Dia. Ini juga berarti hidup sesuai dengan kehendak-Nya, karena kita percaya bahwa jalan-Nya adalah jalan yang terbaik. Mazmur ini mendorong kita untuk melepaskan ketergantungan pada segala sesuatu yang fana dan mengarahkan hati serta pikiran kita kepada Allah yang kekal dan setia. Dengan menaruh iman kita kepada-Nya, kita dapat hidup dengan damai sejahtera, mengetahui bahwa kita aman dalam perlindungan-Nya.