Mazmur 119:110 - Hidup dalam Firman Tuhan

"Orang-orang fasik memasang jerat terhadap aku, tetapi aku tidak menyimpang dari pada titah-Mu."

Ayat Mazmur 119:110 ini adalah pengakuan yang kuat dari pemazmur tentang komitmennya yang teguh terhadap firman Tuhan, meskipun dihadapkan pada berbagai godaan dan tekanan dari dunia. Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali dihadapkan pada pilihan-pilihan yang sulit, di mana jalan yang tampak lebih mudah atau lebih menguntungkan seringkali bertentangan dengan prinsip-prinsip kebenaran ilahi. Seruan ini mengingatkan kita bahwa godaan dan perangkap bisa datang dari berbagai arah, kadang-kadang disajikan dengan begitu halus sehingga sulit untuk dikenali.

Istilah "orang-orang fasik" merujuk pada mereka yang secara sadar menolak dan melawan kehendak Tuhan, dan seringkali berusaha menyesatkan orang lain agar mengikuti jalan mereka. Jerat yang mereka pasang bisa berupa bujukan materi, kesenangan duniawi yang fana, tekanan sosial untuk mengikuti arus yang salah, atau bahkan ajaran sesat yang menyimpang dari kebenaran. Pemazmur mengakui keberadaan jerat ini, namun responsnya adalah penegasan yang tegas: "tetapi aku tidak menyimpang dari pada titah-Mu." Ini menunjukkan sebuah keputusan sadar dan aktif untuk tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip dan perintah-perintah Tuhan.

Menjaga diri agar tidak menyimpang dari titah Tuhan bukanlah perkara mudah. Hal ini membutuhkan kewaspadaan rohani yang konstan, perenungan mendalam atas firman Tuhan, dan ketergantungan penuh pada bimbingan Roh Kudus. Seperti yang sering ditekankan dalam Mazmur 119, firman Tuhan adalah pelita bagi kaki dan terang bagi jalan kita (Mazmur 119:105). Tanpa pemahaman dan penerapan firman ini, kita akan mudah tersesat dalam kegelapan godaan. Keteguhan pemazmur bukanlah karena kekuatannya sendiri, tetapi karena keyakinannya bahwa Tuhanlah yang akan menopangnya.

Dalam konteks pribadi kita, bagaimana kita merespons jerat-jerat di sekitar kita? Apakah kita cenderung berkompromi demi kenyamanan atau penerimaan sosial? Atau apakah kita, seperti pemazmur, menjadikan firman Tuhan sebagai jangkar kita, kompas yang mengarahkan setiap langkah kita? Kehidupan yang berkenan kepada Tuhan adalah kehidupan yang dibentuk oleh ketaatan, bukan oleh ketakutan atau keinginan sesaat. Mazmur 119:110 mendorong kita untuk memperkuat komitmen kita kepada Tuhan, belajar dari firman-Nya, dan dengan iman, berjalan di jalan kebenaran-Nya, apapun tantangan yang menghadang. Ini adalah panggilan untuk hidup yang otentik dalam Kristus, terlepas dari apa yang ditawarkan atau diancamkan oleh dunia.

Ikon jalan firman Tuhan

Menemukan kekuatan untuk tidak menyimpang datang dari sumber yang sama seperti yang diakui oleh pemazmur: Firman Tuhan itu sendiri. Ketika kita menghabiskan waktu untuk membaca, merenungkan, dan menerapkan prinsip-prinsip dalam Kitab Suci, kita sedang membangun fondasi yang kokoh. Firman Tuhan memberi kita hikmat untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah, memberi kita keberanian untuk menghadapi godaan, dan memberi kita harapan untuk masa depan yang kekal. Oleh karena itu, memperdalam hubungan kita dengan firman Tuhan adalah langkah paling efektif untuk dapat mengatakan, "aku tidak menyimpang dari pada titah-Mu."