"Engkau membuang semua orang fasik di bumi seperti sekam; sebab itu aku mencintai kesaksian-kesaksian-Mu."
Ayat Mazmur 119:119 ini menyentuh inti dari hubungan kita dengan Tuhan dan bagaimana firman-Nya bertindak sebagai pemurni dalam kehidupan kita. Pemazmur, yang sangat mencintai hukum dan kesaksian Tuhan, mengungkapkan sebuah kebenaran spiritual yang mendalam: pembuangan orang fasik dari bumi sama pentingnya dengan penerimaan terhadap firman Tuhan. Keduanya adalah manifestasi dari kedaulatan dan keadilan ilahi.
Gambaran "membuang orang fasik seperti sekam" sangat kuat. Sekam adalah sisa-sisa yang tidak berharga dari proses pemanenan gandum. Ia mudah diterbangkan angin dan tidak memiliki nilai substantif. Dalam konteks rohani, ini mengacu pada pemisahan dan penghakiman terhadap segala sesuatu yang tidak saleh, yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Tuhan yang kudus tidak dapat mentolerir dosa dan kejahatan. Ia akan memisahkan mereka yang menolak jalan-Nya. Pembuangan ini bukan hanya hukuman akhir, tetapi juga pembersihan yang berkelanjutan dalam kehidupan orang percaya.
Mengapa pemazmur begitu terdorong untuk mencintai kesaksian-kesaksian Tuhan sebagai respons terhadap pembuangan orang fasik? Karena di dalam kesaksian-kesaksian-Nya, pemazmur menemukan kebenaran, keadilan, dan jalan hidup yang benar. Firman Tuhan menjadi kompas moral dan spiritual, membimbingnya menjauh dari jalan yang menyesatkan dan menuju kehidupan yang diberkati. Kesadaran akan penghakiman Tuhan terhadap kejahatan justru semakin memperkuat keinginannya untuk memegang erat apa yang benar dan kudus.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada godaan dan pengaruh dunia yang mengarah pada kefasikan. Ayat Mazmur 119:119 mengingatkan kita bahwa Tuhan memiliki kuasa dan kehendak untuk memisahkan yang baik dari yang buruk. Ini seharusnya memberikan penghiburan bagi orang-orang yang taat, karena mereka tahu bahwa kejahatan tidak akan berkuasa selamanya. Lebih penting lagi, hal ini memotivasi kita untuk terus merenungkan dan mengamalkan firman Tuhan. Ketika kita memahami sepenuhnya kebenaran dan keadilan yang terkandung dalam Alkitab, kita akan semakin mengasihi-Nya dan menolak segala sesuatu yang bertentangan dengannya.
Mencintai kesaksian-kesaksian Tuhan berarti menjadikannya sebagai fondasi bagi seluruh kehidupan kita. Ini bukan hanya tentang mengetahui ayat-ayat, tetapi tentang membiarkan firman itu mengubah pikiran, perkataan, dan tindakan kita. Ketika kita hidup sesuai dengan firman-Nya, kita secara otomatis menjauhkan diri dari kefasikan dan sebaliknya, kita membangun karakter yang mencerminkan kekudusan Tuhan.
Oleh karena itu, marilah kita mengambil Mazmur 119:119 sebagai pengingat yang kuat. Di satu sisi, kita dapat bersukacita dalam jaminan bahwa Tuhan akan membuang segala bentuk kejahatan. Di sisi lain, kita didorong untuk terus-menerus mencintai dan menaati firman-Nya, karena di dalamnya terdapat kehidupan, kebenaran, dan keselamatan sejati. Jadikan firman Tuhan sumber kekuatan dan panduan Anda dalam menghadapi dunia yang penuh dengan berbagai pilihan. Untuk lebih memahami kekayaan Mazmur 119, Anda dapat membaca artikel lain tentang Mazmur 119.