Mazmur 119:169

Biarlah seruanku sampai kepada-Mu, ya TUHAN; berilah aku pengertian sesuai dengan firman-Mu.

?

Mazmur 119, pasal terpanjang dalam Kitab Mazmur, adalah sebuah ode agung untuk Taurat Tuhan, hukum-Nya, dan firman-Nya. Dalam setiap baitnya, pemazmur mengungkapkan kerinduannya yang mendalam akan kebenaran ilahi, dan bagaimana firman Tuhan menjadi pelita bagi langkahnya serta terang bagi jalannya. Ayat 169, "Biarlah seruanku sampai kepada-Mu, ya TUHAN; berilah aku pengertian sesuai dengan firman-Mu," merangkum inti dari seluruh mazmur ini: sebuah doa yang tulus dan penuh kerinduan akan pemahaman yang mendalam tentang kehendak Tuhan.

Seruan "Biarlah seruanku sampai kepada-Mu, ya TUHAN" mencerminkan kesadaran pemazmur akan keterbatasan dirinya dan urgensi kebutuhannya akan pertolongan ilahi. Ia tidak hanya berbicara, tetapi berseru, menunjukkan kedalaman permohonannya. Dalam kesibukan dunia yang seringkali memekakkan telinga, pemazmur berharap seruannya tidak luput dari pendengaran Tuhan. Ini adalah pengingat bagi kita bahwa doa bukanlah sekadar ucapan formal, melainkan sebuah komunikasi hati yang penuh harapan, di mana kita membuka diri kepada Sang Pencipta.

Bagian kedua dari ayat ini, "berilah aku pengertian sesuai dengan firman-Mu," adalah inti dari permohonan pemazmur. Ia tidak meminta kekayaan, kekuasaan, atau kesenangan duniawi. Permohonannya berpusat pada pemahaman. Pemahaman yang ia minta bukanlah pemahaman yang berasal dari akal manusia semata, melainkan pemahaman yang selaras dengan firman Tuhan. Ia menyadari bahwa kebenaran sejati, hikmat yang mendalam, dan jalan yang benar hanya dapat ditemukan dalam ajaran Tuhan. Tanpa pengertian yang benar tentang firman-Nya, seseorang dapat tersesat dalam berbagai ajaran dunia yang menyesatkan.

Dalam konteks modern, ayat ini relevan lebih dari sebelumnya. Kita hidup di era informasi yang luar biasa, di mana berbagai pandangan dan ideologi bersaing untuk mendapatkan perhatian kita. Adalah mudah untuk terombang-ambing jika kita tidak memiliki landasan yang kokoh. Firman Tuhanlah yang menjadi jangkar kita, memberikan orientasi dan kejernihan. Meminta pengertian sesuai firman-Nya berarti memohon kepada Tuhan agar menyingkapkan makna firman-Nya kepada kita, agar kita mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, dan agar setiap keputusan serta tindakan kita mencerminkan kehendak-Nya.

Pemazmur dalam Mazmur 119 secara konsisten menghubungkan kasihnya kepada Taurat Tuhan dengan kebijaksanaan dan ketulusan. Ia melihat firman Tuhan bukan sebagai beban, tetapi sebagai sumber kehidupan dan sukacita. Permohonan akan pengertian ini bukanlah tanda kelemahan, melainkan pengakuan akan kemuliaan firman Tuhan dan keinginan untuk hidup sesuai dengan standar-Nya yang tinggi. Dengan demikian, Mazmur 119:169 menjadi doa yang kuat bagi setiap orang yang merindukan kedekatan dengan Tuhan dan ingin berjalan dalam terang kebenaran-Nya di tengah kompleksitas kehidupan.