Mazmur 119:173

Biarlah tangan-Mu menjadi pertolonganku, karena aku memilih titah-titah-Mu.

Menyerahkan Diri dalam Pertolongan Ilahi

Mazmur 119, sebagai pasal terpanjang dalam Alkitab, adalah sebuah syair akrostik yang indah, setiap bagiannya merayakan firman Tuhan dan bagaimana firman itu menjadi panduan, kekuatan, dan penghiburan dalam hidup. Ayat 173, "Biarlah tangan-Mu menjadi pertolonganku, karena aku memilih titah-titah-Mu," adalah sebuah seruan hati yang mendalam, menggambarkan ketergantungan total pada Tuhan dan komitmen yang teguh terhadap jalan-Nya.

Frasa "Biarlah tangan-Mu menjadi pertolonganku" bukanlah pengakuan kelemahan semata, melainkan sebuah pengakuan iman. Tangan Tuhan dalam tradisi Kitab Suci sering kali melambangkan kuasa, perlindungan, dan kepedulian aktif. Pemazmur, dalam kerentanan hidupnya, tidak mencari pertolongan dari sumber lain, tetapi secara spesifik memohon campur tangan Ilahi. Ini adalah doa yang membebaskan, karena ketika kita menyerahkan kendali kepada Tuhan, kita juga melepaskan beban kekhawatiran dan rasa tidak mampu.

Komitmen pada Jalan Kebenaran

Namun, permohonan pertolongan ini tidak datang dengan tangan kosong. Pemazmur melanjutkannya dengan alasan yang krusial: "karena aku memilih titah-titah-Mu." Ini adalah inti dari hubungan yang hidup dengan Tuhan. Pilihan untuk hidup sesuai dengan firman-Nya adalah dasar mengapa ia merasa berhak dan percaya bahwa pertolongan Tuhan akan menyertainya. Titah-titah Tuhan bukanlah sekadar aturan yang membatasi, melainkan petunjuk menuju kehidupan yang berkelimpahan dan benar.

Pilihan ini menunjukkan bahwa hubungan dengan Tuhan bukanlah hubungan yang pasif, melainkan aktif. Kita dipanggil untuk merespons kasih dan tuntunan-Nya dengan komitmen. Ketika kita memilih untuk mengasihi, mengampuni, berintegritas, dan hidup dalam kebenaran seperti yang diajarkan oleh firman-Nya, kita sedang mensejajarkan diri kita dengan kehendak Tuhan. Dalam pensejajaran inilah, kita membuka pintu bagi kehadiran dan kekuatan-Nya untuk bekerja dalam dan melalui hidup kita.

Tangan Tuhan sebagai Sumber Kekuatan

Kehidupan sering kali penuh dengan tantangan yang terasa luar biasa. Terkadang, kita merasa tersesat, ragu, atau bahkan terancam. Di saat-saat seperti inilah, membayangkan "tangan Tuhan" hadir untuk menopang dan membimbing menjadi sumber kekuatan yang tak ternilai. Tangan yang menciptakan langit dan bumi, tangan yang membebaskan umat-Nya dari perbudakan, dan tangan yang akan memulihkan segala sesuatu – tangan itulah yang kita rindukan dan minta menjadi pertolongan kita.

Memilih titah-titah Tuhan berarti memprioritaskan kebenaran-Nya di atas keinginan daging, pandangan dunia yang menyesatkan, atau tekanan sosial. Ini adalah sebuah keputusan sadar untuk membiarkan firman Tuhan menjadi lensa yang melaluinya kita melihat dunia, dan peta yang memandu langkah kita. Ketika keputusan ini dibuat dengan tulus, kita dapat yakin bahwa pertolongan Tuhan tidak akan pernah jauh. Ketergantungan pada-Nya, ditambah dengan ketaatan pada firman-Nya, adalah formula abadi untuk menghadapi setiap situasi hidup dengan iman dan keberanian.

Mazmur 119:173 mengingatkan kita bahwa hubungan yang benar dengan Tuhan dibangun atas dasar kepercayaan dan pilihan yang disengaja. Biarlah kita terus-menerus menyerahkan hidup kita kepada tangan-Nya yang penuh kuasa dan kasih, sambil dengan teguh memilih untuk hidup sesuai dengan titah-titah-Nya.