"Jika bukan karena Taurat-Mu adalah kesenangan hatiku, lama hilang aku dalam sengsaraku."
Ayat Mazmur 119:92 merupakan sebuah pengakuan yang mendalam dari pemazmur mengenai peran penting hukum atau Taurat Tuhan dalam kehidupannya, terutama saat menghadapi masa-masa sulit. Frasa "kesenangan hatiku" menunjukkan bahwa firman Tuhan bukan sekadar aturan yang kaku, melainkan sumber kebahagiaan, penghiburan, dan kepuasan spiritual. Di tengah badai kehidupan, ketika kesusahan terasa begitu berat dan mengancam untuk menenggelamkan jiwa, adanya Taurat Tuhan bagaikan jangkar yang kokoh.
Pemazmur menyadari bahwa tanpa kehadiran firman Tuhan dalam hatinya, ia akan "lama hilang dalam sengsaranya." Ini menggambarkan betapa mudahnya seseorang tersesat dan terperangkap dalam kesedihan ketika tidak memiliki panduan dan harapan yang diberikan oleh firman Tuhan. Sengsara dapat datang dalam berbagai bentuk: penderitaan fisik, kekecewaan, kehilangan, tekanan mental, atau godaan yang terus-menerus. Dalam situasi-situasi seperti inilah, berpegang pada kebenaran dan janji-janji Tuhan menjadi kunci untuk bertahan.
Taurat Tuhan, dalam konteks ini, merujuk pada keseluruhan ajaran, perintah, dan firman Allah yang dinyatakan. Ini bukan hanya tentang larangan, tetapi juga tentang petunjuk hidup yang membawa berkat dan kedamaian. Ketika seseorang menjadikan firman Tuhan sebagai kesenangan hatinya, ia akan menemukan kekuatan untuk menolak godaan, ketabahan untuk menghadapi kesulitan, dan kebijaksanaan untuk membuat keputusan yang tepat. Kesenangan ini bukanlah kesenangan duniawi yang sementara, melainkan sukacita yang berakar pada hubungan yang benar dengan Penciptanya.
Untuk kita yang hidup di masa kini, ayat ini tetap relevan. Kita juga seringkali dihadapkan pada berbagai tantangan hidup yang dapat membuat kita merasa putus asa. Dalam kerumitan dan ketidakpastian dunia modern, firman Tuhan terus menawarkan perlindungan dan arah yang jelas. Membaca, merenungkan, dan menerapkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Alkitab dapat menjadi sumber kekuatan yang tak tergoyahkan. Ketika kita menemukan "kesenangan hati" dalam kebenaran firman Tuhan, kita tidak akan mudah tersesat dalam jurang keputusasaan, melainkan akan dituntun menuju terang pengharapan dan kemenangan.
Oleh karena itu, Mazmur 119:92 mengingatkan kita untuk secara aktif mencari dan menjadikan firman Tuhan sebagai prioritas dalam hidup kita. Kesenangan yang didapat dari kebenaran ilahi adalah bekal terpenting yang dapat menjaga kita tetap teguh, penuh harapan, dan mampu melewati setiap badai kehidupan dengan iman yang tak tergoyahkan. Tanpa kesenangan dari Taurat-Nya, kita sungguh rentan untuk tersesat dalam labirin kesengsaraan.