Mazmur 119:95 - Keutamaan Firman Tuhan dalam Kesesakan

"Orang fasik telah menunggu untuk membinasakanku, tetapi aku berpegang pada peringatan-peringatan-Mu."
Firman Tuhan Adalah Penuntun Hidup

Ayat Mazmur 119:95, "Orang fasik telah menunggu untuk membinasakanku, tetapi aku berpegang pada peringatan-peringatan-Mu," membawa kita pada sebuah realitas mendalam mengenai perjuangan hidup. Dalam setiap perjalanan, kita seringkali dihadapkan pada kesulitan, tantangan, bahkan ancaman dari berbagai arah. Kadang-kadang, ancaman itu datang dari orang-orang yang memiliki niat buruk atau lingkungan yang tidak mendukung, digambarkan sebagai "orang fasik yang menunggu untuk membinasakan." Kata "menunggu" di sini menunjukkan sebuah kesabaran jahat, sebuah rencana yang disusun untuk melihat kejatuhan kita.

Namun, respons Daud dalam mazmur ini memberikan sebuah pelajaran yang tak ternilai. Alih-alih menyerah pada ketakutan atau keputusasaan, ia dengan teguh menyatakan, "aku berpegang pada peringatan-peringatan-Mu." Ini bukan sekadar respons pasif, melainkan sebuah tindakan aktif untuk memegang erat ajaran, hukum, dan kebenaran yang berasal dari Tuhan. "Peringatan-peringatan-Mu" adalah instruksi ilahi, prinsip-prinsip hidup yang telah Dia berikan untuk menuntun dan melindungi umat-Nya.

Dalam konteks ini, Mazmur 119:95 mengingatkan kita bahwa di tengah badai kehidupan, pegangan kita seharusnya bukan pada kekuatan diri sendiri yang rapuh, bukan pada nasihat dunia yang sementara, melainkan pada firman Tuhan yang kekal. Firman Tuhan bukan hanya kumpulan kata-kata, tetapi adalah sumber hikmat, kekuatan, dan perlindungan. Ketika kita merasa terancam atau dikelilingi oleh kesulitan, kembali pada ajaran Tuhan adalah langkah strategis yang paling bijaksana. Itu adalah jangkar yang kokoh di tengah ombak kehidupan yang bergejolak.

Penting untuk merenungkan arti sebenarnya dari "berpegang pada peringatan-peringatan-Mu." Ini berarti memahami, merenungkan, dan yang terpenting, mempraktikkan kebenaran yang telah diwahyukan. Ini adalah komitmen untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, bahkan ketika itu sulit atau bertentangan dengan keinginan dunia. Ketika kita memilih untuk memegang erat ajaran-Nya, kita menempatkan kepercayaan kita pada sumber yang tak pernah gagal. Orang fasik mungkin merencanakan kehancuran, tetapi mereka tidak dapat mengambil sumber kekuatan dan penghiburan kita jika itu tertanam dalam Tuhan.

Dalam dunia yang terus berubah dan seringkali tidak dapat diprediksi, Mazmur 119:95 menjadi pengingat yang relevan. Ia mendorong kita untuk tidak mengabaikan nilai firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, terutama saat menghadapi tekanan. Dengan berpegang pada prinsip-prinsip ilahi, kita menemukan ketenangan batin, keberanian untuk menghadapi tantangan, dan keyakinan bahwa kita tidak sendirian. Firman Tuhan adalah kompas yang selalu menunjuk ke arah yang benar, dan perisai yang melindungi kita dari serangan musuh, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Marilah kita jadikan peringatan-peringatan-Nya sebagai pedoman utama dalam setiap langkah kita.