Mazmur 135:2

"hendaklah kamu berdiri di rumah TUHAN, di pelataran-pelataran rumah Allah kita."

Simbol Rumah Tuhan

Memasuki Ruang Kehadiran-Nya

Mazmur 135:2 adalah undangan yang menggetarkan hati, sebuah seruan untuk hadir di tempat yang paling kudus: rumah TUHAN. Ayat ini mengingatkan kita akan pentingnya berkumpul dalam persekutuan, untuk secara kolektif mengakui dan memuji kebesaran Sang Pencipta. Kata "berdiri" di sini bukan sekadar posisi fisik, melainkan sebuah sikap kerendahan hati dan kesiapan untuk menerima serta mempersembahkan. Ini adalah undangan untuk melangkah masuk ke dalam hadirat-Nya dengan rasa hormat dan sukacita.

Pelataran rumah Allah adalah tempat di mana umat Tuhan berkumpul untuk menyembah, berdoa, dan mendengarkan firman-Nya. Dalam konteks zaman kuno, pelataran ini merupakan area penting yang menghubungkan dunia luar dengan bagian yang lebih sakral dari Bait Suci. Begitu pula dalam kehidupan rohani kita, pelataran ini melambangkan titik masuk kita ke dalam hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan. Ini adalah ruang di mana kita bisa meninggalkan kekhawatiran duniawi dan memusatkan perhatian pada kesucian dan kemuliaan-Nya.

Memuji nama TUHAN adalah inti dari ibadah yang kita persembahkan di rumah-Nya. Ayat ini, bersama dengan keseluruhan Mazmur 135, menekankan keagungan, kekuasaan, dan kebaikan Tuhan. Ia adalah Pencipta langit dan bumi, penguasa segala sesuatu, namun Ia memilih untuk berdiam bersama umat-Nya. Kehadiran-Nya di rumah-Nya adalah sumber kekuatan, penghiburan, dan pembaruan. Oleh karena itu, setiap kali kita berdiri di pelataran-Nya, kita diingatkan akan keistimewaan karunia ini.

Dalam nuansa warna sejuk dan cerah, semangat Mazmur 135:2 ini dapat kita resapi dalam keseharian kita. Bahkan ketika kita tidak berada secara fisik di gedung gereja atau tempat ibadah, setiap orang percaya adalah bait Roh Kudus. Kehadiran Tuhan ada di mana-mana bagi mereka yang mencari-Nya dengan tulus. Namun, ayat ini tetap memberikan penekanan khusus pada kekuatan ibadah komunal. Berkumpulnya umat Tuhan untuk memuji nama-Nya secara kolektif memiliki kuasa spiritual yang unik, memperkuat iman dan membangun ikatan persaudaraan.

Mari kita sambut undangan ini dengan hati yang terbuka. Marilah kita menjadikan "berdiri di rumah TUHAN" sebagai prioritas dalam hidup kita, baik secara fisik maupun spiritual. Di sana, kita akan menemukan kedamaian, kekuatan, dan sukacita yang hanya dapat diberikan oleh hadirat-Nya. Pujian kita adalah respons alami terhadap kebaikan-Nya yang tak terhingga, dan di dalam pujian itulah kita mengalami persekutuan yang paling intim dengan Sang Pencipta.