Sebab TUHAN telah memilih Yakub bagi diri-Nya, dan Israel menjadi milik-Nya yang berharga.
Ilustrasi cahaya surgawi yang menyinari bumi, melambangkan pemilihan dan berkat ilahi.
Ayat Mazmur 135:4 merupakan pernyataan yang kuat dan mendasar tentang hubungan antara Allah dan umat-Nya. Kata-kata ini tidak sekadar rangkaian huruf, melainkan sebuah pengakuan akan kedaulatan ilahi dan kasih setia yang unik. "Sebab TUHAN telah memilih Yakub bagi diri-Nya, dan Israel menjadi milik-Nya yang berharga." Pernyataan ini menegaskan bahwa pemilihan Israel bukanlah kebetulan, melainkan tindakan sadar dan disengaja dari Allah sendiri.
Konsep "memilih" di sini jauh melampaui sekadar memberi preferensi. Ini adalah tindakan kedaulatan yang menegakkan kedaulatan ilahi. Allah, dalam kebijaksanaan-Nya yang tak terbatas, memilih satu bangsa dari antara segala bangsa untuk menjadi wadah rencana penyelamatan-Nya di bumi. Yakub, yang namanya kemudian diubah menjadi Israel, menjadi representasi dari keturunan yang dipilih ini. Pemilihan ini tidak didasarkan pada kebaikan atau kelayakan Israel semata, tetapi murni berasal dari anugerah dan kasih Allah.
Lebih lanjut, ayat ini menggunakan frasa "milik-Nya yang berharga". Ini menekankan nilai dan kedekatan yang Allah berikan kepada umat pilihan-Nya. Mereka bukan sekadar objek pemilihan, tetapi sesuatu yang sangat dihargai, dipelihara, dan dilindungi. Dalam konteks kuno, kepemilikan berharga seringkali merujuk pada harta benda yang paling disayangi, warisan keluarga, atau bahkan budak yang diperlakukan dengan baik. Bagi Israel, ini berarti mereka adalah pusat perhatian ilahi, selalu berada dalam pemeliharaan-Nya, dan memiliki janji-janji khusus dari-Nya.
Makna dari Mazmur 135:4 meluas hingga kepada kita di masa kini. Umat Kristen percaya bahwa janji-janji ini, dalam terang Perjanjian Baru, menemukan pemenuhannya dalam diri Yesus Kristus. Melalui Kristus, semua orang yang percaya kepada-Nya, dari berbagai bangsa dan latar belakang, turut diangkat menjadi umat pilihan Allah. Kita pun menjadi milik-Nya yang berharga, ditebus oleh darah Kristus dan dikasihi dengan kasih yang sama besarnya. Memahami pemilihan ilahi ini seharusnya menumbuhkan rasa syukur, kerendahan hati, dan komitmen yang lebih dalam untuk hidup bagi kemuliaan-Nya.
Oleh karena itu, ketika kita merenungkan Mazmur 135:4, kita diajak untuk melihat gambaran yang lebih besar tentang karakter Allah: kasih-Nya yang setia, kedaulatan-Nya yang penuh kuasa, dan keinginan-Nya untuk memiliki hubungan yang intim dengan umat-Nya. Ini adalah dasar yang kokoh untuk iman kita, pengingat bahwa kita dipilih bukan karena kekuatan kita, tetapi karena kasih tak terbatas dari Dia yang memilih kita.