Kehebatan Tanda dan Keajaiban Ilahi
Ayat Mazmur 135:9 mengingatkan kita akan kuasa luar biasa Tuhan yang dinyatakan melalui tanda-tanda dan keajaiban. Kisah keluaran bangsa Israel dari perbudakan Mesir adalah salah satu bukti paling monumental dari campur tangan ilahi. Tuhan tidak hanya melihat penderitaan umat-Nya, tetapi Ia bertindak dengan kekuatan yang dahsyat, mendatangkan sepuluh tulah ke Mesir untuk menggoyahkan hati Firaun yang keras kepala.
Tanda-tanda ini bukanlah kebetulan alamiah atau peristiwa biasa. Mulai dari air sungai Nil yang berubah menjadi darah, datangnya katak dan nyamuk, kegelapan yang menutupi negeri, hingga kematian anak sulung orang Mesir. Setiap tulah dirancang untuk menunjukkan superioritas Tuhan atas dewa-dewa Mesir dan untuk memaksa Firaun melepaskan bangsa Israel. Ini adalah demonstrasi kekuasaan yang tak terbantahkan, sebuah pengingat bahwa tidak ada kekuatan di bumi atau di langit yang dapat menandingi Yang Maha Kuasa.
Lebih dari sekadar pertunjukan kekuatan, tindakan Tuhan ini memiliki tujuan yang mendalam. Melalui mukjizat-mukjizat ini, Tuhan ingin umat-Nya sendiri mengenal dan mengakui Dia sebagai satu-satunya Allah yang benar. Ia ingin seluruh dunia tahu bahwa Ia adalah Tuhan yang setia kepada perjanjian-Nya, yang akan membebaskan umat-Nya dari penindasan. Kegigihan Firaun dalam menolak untuk membiarkan bangsa Israel pergi justru semakin memperbesar manifestasi kebesaran Tuhan.
Merenungkan Mazmur 135:9 seharusnya membangkitkan rasa kagum dan penghormatan dalam diri kita. Keajaiban-keajaiban itu bukan hanya catatan sejarah, tetapi juga sumber inspirasi dan pengharapan. Bagi orang percaya, kisah ini menegaskan bahwa Tuhan adalah pribadi yang aktif dalam sejarah manusia, yang peduli pada umat-Nya dan memiliki kuasa untuk mengubah keadaan yang paling mustahil sekalipun.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, mungkin kita tidak menyaksikan tulah seberat yang dialami bangsa Mesir. Namun, Tuhan tetap bekerja dengan cara-Nya yang ajaib. Ia dapat membawa kita melalui kesulitan, memberikan solusi yang tak terduga, dan mengubah hati yang keras seperti Firaun. Mengimani tanda-tanda dan keajaiban Tuhan berarti membuka hati kita untuk menerima campur tangan-Nya, percaya bahwa Ia sanggup melakukan hal-hal besar bagi mereka yang mengasihi dan percaya kepada-Nya. Kuasa-Nya tidak pernah berkurang, dan kasih setia-Nya dinyatakan melalui keajaiban yang tak terhitung jumlahnya, baik yang besar maupun yang kecil.