Mazmur 136:10

"Dialah yang memukul kalah Mesir beserta anak-anak sulung mereka, sebab kasih setia-Nya abadi."

Kasih Setia-Nya Abadi

Mengalami Pembebasan Ilahi

Mazmur 136 adalah mazmur pujian yang sangat unik dan kuat. Seluruh isinya diulang-ulang dengan frasa penutup yang sama: "Sebab kasih setia-Nya abadi." Pengulangan ini bukan tanpa alasan; ia menekankan kebenaran fundamental tentang karakter Allah yang senantiasa hadir dalam sejarah umat-Nya. Ayat ke-10 secara khusus menyoroti salah satu peristiwa pembebasan terbesar dalam sejarah Israel: keluarnya mereka dari perbudakan di Mesir.

Ayat ini mengingatkan kita pada kuasa dan kedaulatan Allah atas segala bangsa dan kejadian. Ketika Israel berada dalam perbudakan yang berat di Mesir, Allah tidak tinggal diam. Dia bangkit dan bertindak, bukan dengan kelemahan, tetapi dengan kekuatan dan kuasa yang luar biasa. Pemukulan Mesir beserta anak-anak sulung mereka adalah bukti nyata intervensi ilahi yang dramatis. Ini bukan sekadar peristiwa alam, melainkan campur tangan Allah untuk membebaskan umat pilihan-Nya.

Kasih Setia yang Tak Pernah Berubah

Inti dari ayat ini, dan seluruh Mazmur 136, adalah penegasan tentang kasih setia Allah. "Sebab kasih setia-Nya abadi." Frasa Ibrani 'hesed' sering diterjemahkan sebagai kasih setia, kasih karunia, atau cinta yang teguh. Ini adalah kasih yang tidak bersyarat, berkorban, dan berkesinambungan. Kasih setia Allah bukan sesuatu yang bergantung pada keadaan atau kelayakan manusia, melainkan berasal dari sifat-Nya sendiri.

Peristiwa keluarnya bangsa Israel dari Mesir adalah momen yang menentukan. Itu adalah demonstrasi besar dari janji Allah yang tidak pernah gagal. Meskipun bangsa Israel sering kali tidak setia, Allah tetap setia pada perjanjian-Nya. Kasih setia-Nya yang abadi berarti bahwa janji-janji-Nya akan selalu ditepati. Ini memberikan jaminan yang mendalam bagi setiap orang percaya, bahwa di tengah badai kehidupan, ada dasar yang kokoh untuk berpegang teguh pada harapan.

Pelajaran untuk Masa Kini

Kisah pembebasan dari Mesir, yang dicatat dalam Mazmur 136:10, bukan hanya sejarah masa lalu. Ia mengandung pelajaran penting bagi kita hari ini. Pertama, kita diingatkan bahwa Allah adalah Allah yang bertindak dalam sejarah. Dia terlibat dalam urusan dunia dan umat manusia. Kedua, kita melihat betapa besar kuasa-Nya untuk membebaskan dan menyelamatkan. Bagi orang percaya, pembebasan terbesar yang telah Dia lakukan adalah melalui Yesus Kristus, membebaskan kita dari kuasa dosa dan maut.

Penekanan pada kasih setia-Nya yang abadi memberi kita penghiburan dan kekuatan. Ketika kita menghadapi kesulitan, ketidakpastian, atau rasa tidak berdaya, kita dapat bersandar pada kepastian bahwa kasih setia Allah tidak pernah berakhir. Dia adalah sumber kekuatan dan harapan kita yang tak tergoyahkan. Mazmur 136:10 mengundang kita untuk merenungkan kebaikan-Nya yang luar biasa dan mempercayai-Nya sepenuhnya, mengetahui bahwa kasih setia-Nya akan menyertai kita selamanya.

Mari kita renungkan keagungan-Nya dan bersukacita dalam kasih setia-Nya yang abadi.