"Matahari untuk menguasai siang, kasih setia-Nya kekal selamanya."
Mazmur 136 adalah sebuah mazmur yang memuji dan menyatakan kebesaran kasih setia Tuhan yang tak berkesudahan. Dalam setiap ayatnya, pemazmur mengajak umat untuk merenungkan perbuatan-perbuatan ajaib Tuhan, dari penciptaan hingga pembebasan umat-Nya dari perbudakan. Ayat 8, secara spesifik, menyoroti salah satu aspek dari ciptaan Tuhan yang luar biasa: matahari.
Penyebutan matahari dalam konteks ini bukan sekadar deskripsi alam semata. Matahari, sebagai penguasa siang, melambangkan keteraturan, kehidupan, dan anugerah yang diberikan Tuhan setiap hari. Ia memberikan cahaya, kehangatan, dan energi yang memungkinkan segala sesuatu di bumi bertumbuh dan berkembang. Tanpa matahari, kehidupan seperti yang kita kenal tidak akan mungkin ada. Tuhan secara sengaja menempatkan matahari di angkasa bukan untuk diri-Nya sendiri, melainkan untuk kita, sebagai perpanjangan dari kasih-Nya yang berlimpah.
Namun, keindahan dari Mazmur 136:8 tidak hanya terletak pada penciptaan matahari itu sendiri, tetapi pada penegasan yang mengikutinya: "kasih setia-Nya kekal selamanya." Pernyataan ini adalah inti dari seluruh mazmur ini, sebuah refrain yang diulang-ulang untuk menguatkan keyakinan bahwa kasih Tuhan adalah sesuatu yang konstan, tidak berubah, dan abadi. Berbeda dengan benda-benda ciptaan yang bisa saja berubah atau bahkan lenyap, kasih setia Tuhan adalah dasar yang kokoh yang dapat diandalkan sepenuhnya.
Bagaimana kasih setia Tuhan terwujud melalui matahari? Ia terwujud dalam siklus siang dan malam yang teratur, dalam musim yang datang bergantian, dalam kemampuan bumi untuk menghasilkan makanan. Ini adalah bukti nyata dari perhatian dan pemeliharaan Tuhan terhadap ciptaan-Nya. Ia tidak menciptakan segala sesuatu lalu meninggalkannya, melainkan terus menerus memelihara dan memberkati.
Mengalami kenyataan kasih setia Tuhan yang kekal dapat memberikan kita kekuatan dan harapan di tengah badai kehidupan. Ketika kita menghadapi kesulitan, ketidakpastian, atau perasaan ditinggalkan, mengingat bahwa Tuhan yang menciptakan matahari untuk menerangi siang kita, juga memiliki kasih setia yang tidak pernah padam, dapat menjadi sumber penghiburan yang tak terhingga. Ia adalah Tuhan yang sama yang bekerja di alam semesta dengan kuasa dan kasih-Nya, dan Ia juga bekerja dalam kehidupan kita dengan cara yang sama.
Oleh karena itu, renungan atas Mazmur 136:8 seharusnya menginspirasi kita untuk hidup dalam kesadaran akan kebaikan Tuhan yang terus menerus. Kita diajak untuk tidak hanya mengagumi keindahan ciptaan-Nya, tetapi yang terpenting, untuk mempercayai dan bersandar pada kasih setia-Nya yang akan terus ada, bahkan ketika matahari mungkin tidak lagi bersinar.