Mazmur 139:19

"Sekiranya Engkau menghabisi orang fasik, ya Allah, jauhkanlah dari padaku orang-orang penumpah darah."
Simbol Kehidupan dan Perlindungan S K Y

Mazmur 139 adalah salah satu bagian paling mendalam dalam Kitab Suci yang membahas tentang pemeliharaan dan pengetahuan Allah yang luar biasa atas ciptaan-Nya, termasuk kehidupan manusia. Ayat 19, "Sekiranya Engkau menghabisi orang fasik, ya Allah, jauhkanlah dari padaku orang-orang penumpah darah," sering kali dibaca dalam konteks permohonan perlindungan dan pengadilan ilahi. Ayat ini mencerminkan kerinduan hati pemazmur untuk hidup dalam kedamaian, bebas dari ancaman dan kejahatan yang nyata di sekitarnya.

Dalam dunia yang penuh ketidakadilan dan kekerasan, seruan seperti ini sangat relevan. Pemazmur tidak hanya memohon agar Allah menghakimi dan menyingkirkan mereka yang berbuat jahat, tetapi juga secara spesifik meminta agar dirinya dijauhkan dari orang-orang yang menebar teror dan kebencian, yaitu "orang-orang penumpah darah". Ini adalah doa yang jujur, mengakui kerentanan manusia di hadapan kekuatan jahat dan menyerahkan sepenuhnya kepada kuasa Allah untuk melakukan pembelaan.

Ayat ini juga dapat dipahami sebagai ekspresi kerinduan untuk kesucian. Ketika kita berdoa agar Allah menyingkirkan orang fasik, kita sebenarnya juga sedang meminta agar kejahatan itu sendiri disingkirkan dari dunia, dan secara personal, agar kita tidak terbawa arus kefasikan atau menjadi korban dari dampaknya. Ini adalah permulaan sebuah perjalanan rohani menuju ketenangan, di mana iman kita teguh berpegang pada janji Allah sebagai pelindung umat-Nya. Pengetahuan bahwa Allah melihat segala sesuatu dan akan bertindak sesuai keadilan-Nya memberikan kekuatan tersendiri.

Lebih jauh lagi, Mazmur 139 secara keseluruhan menekankan betapa Allah mengenal kita secara pribadi, dari saat kita terbentuk hingga setiap hari yang kita jalani. Pengetahuan yang sempurna ini bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk memberikan kepastian bahwa kita tidak pernah sendirian. Dalam konteks ayat 19, pemahaman ini menjadi dasar keyakinan bahwa permohonan kita didengar dan akan dijawab sesuai dengan kehendak-Nya yang sempurna. Allah adalah sumber kebenaran dan keadilan, dan Ia berkuasa untuk memisahkan terang dari kegelapan, kebaikan dari kejahatan. Oleh karena itu, menghadapi tantangan hidup, kita dapat berpegang pada firman-Nya dan memohon perlindungan-Nya, mengetahui bahwa Ia adalah Allah yang setia.

Memaknai firman Mazmur 139:19 dalam kehidupan sehari-hari berarti kita terus-menerus berserah kepada Allah. Ini bukan sekadar doa statis, tetapi sebuah pengakuan dinamis bahwa setiap langkah hidup kita, setiap interaksi, dan setiap situasi yang kita hadapi, ada dalam pemeliharaan-Nya. Perlindungan dari "orang-orang penumpah darah" bukan hanya berarti perlindungan fisik dari kekerasan, tetapi juga perlindungan spiritual dari pengaruh jahat yang dapat merusak iman dan karakter kita. Ini adalah undangan untuk berjalan dalam terang kebenaran-Nya, menolak segala bentuk kejahatan, dan mempercayakan seluruh masa depan kita ke tangan-Nya yang perkasa.