Mazmur 140:10: Doa Menghindari Keburukan

"Biarlah lidah api berjatuhan atas mereka; biarlah mereka dicampakkan ke dalam api, ke dalam jurang-jurang air yang dalam, sehingga mereka tidak bangkit lagi."

Mazmur 140:10 adalah sebuah seruan doa yang penuh dengan emosi dan urgensi. Ayat ini merupakan bagian dari mazmur yang disampaikan oleh Daud, yang sedang menghadapi situasi yang sangat genting dan berbahaya. Dalam ayat ini, Daud memohon kepada Tuhan agar kejahatan yang ditujukan kepadanya berbalik menimpa para pelakunya, dan agar mereka dijauhkan dari pemulihan. Ini adalah gambaran yang kuat tentang keinginan untuk keadilan ilahi dan perlindungan dari ancaman yang dihadapi.

Perlindungan Ilahi
Ilustrasi abstrak yang melambangkan pergolakan dan perlindungan, dengan elemen api yang dikalahkan oleh perairan ilahi.

Dalam konteks Kitab Mazmur, "lidah api" dan "jurang air yang dalam" seringkali merupakan metafora untuk malapetaka, kehancuran, dan keterasingan total. Daud bukan sekadar mengharapkan hukuman, tetapi ia memohon agar sumber kejahatan tersebut benar-benar dilumpuhkan dan tidak lagi memiliki kekuatan untuk menyakiti dirinya atau orang lain. Doa seperti ini mencerminkan keyakinan mendalam bahwa Tuhan adalah hakim yang adil dan pelindung bagi umat-Nya.

Memahami Mazmur 140:10 dalam konteks modern, kita dapat melihatnya sebagai sebuah ekspresi dari rasa frustrasi dan ketidakadilan yang mungkin dialami banyak orang. Ketika dihadapkan pada penindasan, fitnah, atau tindakan jahat lainnya, manusia secara alami mendambakan keadilan. Ayat ini mengingatkan kita bahwa, meskipun kita mungkin merasa lemah dan tak berdaya, ada sumber kekuatan dan keadilan yang lebih tinggi.

Namun, penting untuk menafsirkan ayat ini dengan bijak. Ayat-ayat yang berisi kutukan atau permohonan hukuman dalam Perjanjian Lama sering kali dilihat dalam konteks perjuangan spiritual melawan kejahatan dan keinginan untuk pemurnian. Ajaran Kristus kemudian mengajarkan tentang kasih kepada musuh dan pengampunan. Dalam terang ajaran Kristus, Mazmur 140:10 dapat direfleksikan bukan sebagai permohonan balas dendam pribadi, melainkan sebagai seruan agar kejahatan itu sendiri dihancurkan dan keadilan Tuhan ditegakkan, sambil tetap menjaga hati yang penuh kasih dan belas kasihan.

Pada akhirnya, Mazmur 140:10 adalah pengingat bahwa kita dapat membawa segala pergumulan kita kepada Tuhan. Baik itu rasa takut, ketidakadilan, atau keinginan mendalam untuk melihat kejahatan dikalahkan, Tuhan mendengar doa umat-Nya. Ayat ini menawarkan perspektif bahwa, di tengah badai kehidupan, ada harapan akan keadilan dan perlindungan ilahi. Ini adalah sebuah doa yang tegas untuk memohon agar keburukan tidak berakar dan berkuasa, melainkan agar terang keadilan Tuhan memancar.