Mazmur 35:22 adalah seruan hati yang mendalam, sebuah permohonan yang tegas kepada Tuhan untuk tidak berdiam diri di tengah situasi sulit. Ayat ini mencerminkan pergulatan Daud, sang pemazmur, ketika ia menghadapi musuh-musuhnya yang jahat dan berencana untuk menjatuhkannya. Dalam keputusasaan, ia memohon agar Allah tidak tinggal diam, tetapi bertindak, campur tangan, dan membela dirinya.
Inti dari seruan ini adalah kepercayaan pada kedaulatan dan keadilan Allah. Daud tahu bahwa Allah melihat segala sesuatu, bahkan tindakan tersembunyi dan niat jahat musuh-musuhnya. Permohonan "Engkau telah melihatnya, Ya Tuhan!" bukanlah sekadar pengamatan, melainkan sebuah penekanan bahwa Allah memiliki pengetahuan yang sempurna. Karena Allah Maha Tahu, Daud berharap Allah juga Maha Kuasa untuk bertindak.
Permohonan "janganlah berdiam diri" menunjukkan kerinduan akan intervensi Ilahi. Dalam bahasa yang manusiawi, berdiam diri bisa berarti mengabaikan, tidak peduli, atau membiarkan sesuatu terjadi tanpa tindakan. Daud tidak ingin Allah bersikap pasif. Ia membutuhkan kehadiran dan tindakan Allah untuk membedakan antara yang benar dan yang salah, serta untuk memberikan keadilan bagi dirinya. Ini adalah gambaran iman yang aktif, yang tidak hanya berdoa tetapi juga mengharapkan jawaban dalam bentuk tindakan nyata.
Bagian terakhir, "Ya Tuhanku, janganlah menjauh dari padaku!" memperkuat esensi permohonan Daud. Ia tidak hanya meminta tindakan, tetapi juga keintiman dan kedekatan dengan Tuhan. Dalam kesulitan, rasa ditinggalkan atau diabaikan bisa menjadi beban terberat. Dengan meminta agar Allah tidak menjauh, Daud mengungkapkan bahwa kehadiran Tuhan adalah sumber kekuatan, penghiburan, dan perlindungan yang paling ia dambakan. Ia ingin merasakan kuasa Allah bekerja di dalam hidupnya, bukan dari kejauhan, melainkan dari dekat.
Sebagai pembaca, kita dapat belajar banyak dari Mazmur 35:22. Ayat ini mengajarkan kita untuk:
- Berdoa dengan Jujur: Ungkapkan perasaan dan pergulatan kita kepada Tuhan dengan jujur, seperti Daud.
- Percaya pada Kedaulatan Allah: Ingatlah bahwa Allah melihat, mengetahui, dan mengontrol segalanya.
- Memohon Intervensi Ilahi: Jangan ragu untuk memohon kepada Tuhan agar bertindak dalam situasi-situasi sulit.
- Mendambakan Kehadiran Tuhan: Cari dan rindukan kedekatan dengan Tuhan, terutama di saat-saat terberat.