Mazmur 68:28

"Perintahkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, tunjukkanlah keperkasaan-Mu, ya Allah, seperti yang telah Kaubuktikan dahulu."

Mazmur 68:28 adalah seruan yang penuh keyakinan kepada Allah, mengakui serta memohon kekuatan dan keperkasaan-Nya. Ayat ini mengingatkan kita pada sejarah perjanjian dan tindakan ajaib yang telah Allah lakukan bagi umat-Nya. Penulis Mazmur, dalam pengakuan iman, memanggil Allah untuk sekali lagi menampilkan kuasa yang sama, yang pernah Ia tunjukkan di masa lalu. Ini bukan berarti Allah berubah, melainkan pengingat akan sifat-Nya yang setia dan tak berubah dalam memberikan pertolongan.

Keagungan Allah yang Tak Tergoyahkan

Ayat ini berakar pada kesadaran akan kebesaran Allah. Kata "kekuatan" dan "keperkasaan" mengacu pada kemampuan ilahi-Nya untuk menciptakan, memerintah, dan menyelamatkan. Ketika pemazmur memanggil Allah untuk "memerintahkan" kekuatan-Nya, itu adalah pengakuan bahwa Allah memiliki otoritas penuh atas segala sesuatu. Hal ini mengajarkan kita untuk memandang Allah sebagai sumber segala kekuatan yang sejati, bukan pada kekuatan manusiawi yang fana. Keperkasaan-Nya bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang kebijaksanaan, keadilan, dan kasih-Nya yang tak terbatas.

Penyebutan "seperti yang telah Kaubuktikan dahulu" sangat penting. Ini merujuk pada berbagai peristiwa dalam sejarah Israel: pembebasan dari Mesir, pemberian hukum di Sinai, dan kemenangan-kemenangan di tanah perjanjian. Pemazmur tidak meminta sesuatu yang baru dari Allah, melainkan mengingatkan Allah dan dirinya sendiri akan kesetiaan-Nya di masa lalu. Ini adalah prinsip iman yang penting: kita dapat memiliki keyakinan untuk masa depan berdasarkan apa yang telah Allah lakukan di masa lalu. Sejarah iman adalah bukti nyata dari kuasa dan janji Allah.

Konteks dan Penerapan

Dalam konteks Mazmur 68 secara keseluruhan, ayat ini muncul di tengah-tengah pujian bagi Allah yang tampil sebagai hakim yang perkasa dan pembebas umat-Nya. Mazmur ini berbicara tentang Allah yang naik ke surga, membawa tawanan dan menerima persembahan. Dalam gambaran ini, Allah digambarkan sebagai Raja yang agung dan berkuasa. Mazmur 68:28 adalah aplikasi praktis dari pengakuan akan keagungan ini: ketika menghadapi kesulitan atau tantangan, umat Allah dipanggil untuk berseru kepada-Nya, memohon kekuatan-Nya yang terbukti.

Bagi kita hari ini, Mazmur 68:28 mengajarkan pentingnya mengingat tindakan Allah dalam hidup kita dan sejarah. Ketika kita menghadapi masalah, keraguan, atau tantangan yang terasa luar biasa, kita dapat berseru kepada Allah, mengingatkan-Nya (dan diri kita sendiri) akan kasih setia dan kuasa-Nya yang telah terbukti. Ini bukan tentang meragukan Allah, melainkan tentang memperkuat iman kita dengan mengacu pada kesetiaan-Nya yang tak pernah gagal. Keagungan Allah tidak pernah berkurang, dan keperkasaan-Nya selalu tersedia bagi mereka yang berseru kepada-Nya dengan iman. Ayat ini menjadi sumber penghiburan dan kekuatan, mengingatkan kita bahwa kita tidak pernah sendirian dalam perjuangan kita.