Mazmur 70:1

"Ya Allah, tolonglah aku! Ya TUHAN, bersegeralah menolong aku!"

Ayat pembuka dari Mazmur 70 ini adalah sebuah doa yang singkat namun penuh makna, sebuah seruan hati yang mendesak kepada Tuhan. "Ya Allah, tolonglah aku! Ya Tuhan, bersegeralah menolong aku!" ungkapan ini mencerminkan ketergantungan total sang pemazmur kepada Sang Pencipta di tengah-tengah kesulitan yang dihadapinya. Dalam kehidupan ini, kita semua pasti pernah mengalami momen-momen ketika beban terasa terlalu berat untuk ditanggung sendirian, ketika masalah datang bertubi-tubi tanpa henti, dan ketika jalan keluar tampak begitu samar. Pada saat-saat seperti itulah, seruan seperti Mazmur 70:1 menjadi relevan dan menguatkan.

Kata "tolonglah" dan "bersegeralah" menunjukkan sebuah urgensi yang mendalam. Ini bukan sekadar permintaan biasa, melainkan sebuah jeritan jiwa yang membutuhkan intervensi ilahi dengan segera. Sang pemazmur tidak ragu untuk mengungkapkan kerentanannya dan mengakui bahwa tanpa pertolongan Tuhan, ia tidak akan mampu menghadapi badai kehidupannya. Pengakuan ini adalah sebuah bentuk kerendahan hati yang krusial dalam relasi dengan Tuhan. Ia memahami posisinya sebagai ciptaan yang membutuhkan bimbingan dan kekuatan dari Sang Pencipta.

Doa ini juga mengajarkan kita tentang pentingnya komunikasi yang aktif dengan Tuhan. Alih-alih berdiam diri dalam keputusasaan, sang pemazmur memilih untuk berbicara kepada Tuhan, menyuarakan kebutuhan dan permohonannya. Ini adalah sebuah pengingat bahwa Tuhan selalu mendengarkan doa umat-Nya, terlebih ketika doa itu datang dari hati yang tulus dan penuh iman. Kehadiran Tuhan yang selalu menyertai, bahkan di saat-saat tergelap, adalah sumber kekuatan yang tak terbatas.

Lebih lanjut, permintaan untuk "bersegera" menyoroti kepercayaan sang pemazmur akan kuasa dan kebaikan Tuhan yang tidak terbatas. Ia percaya bahwa Tuhan mampu dan bersedia untuk bertindak cepat, memberikan pertolongan yang dibutuhkan. Kepercayaan seperti inilah yang dapat menggeser perspektif kita dari ketidakmungkinan yang terlihat oleh mata manusia, menuju kemungkinan yang tak terbatas dalam rancangan Tuhan. Ketika kita berseru kepada Tuhan dengan keyakinan seperti ini, kita membuka pintu bagi tindakan-Nya dalam hidup kita, membiarkan Dia bekerja sesuai dengan waktu dan kehendak-Nya yang sempurna.

Mazmur 70:1 bukan hanya sekadar kata-kata yang diucapkan, tetapi sebuah postur hati yang siap menerima dan percaya. Ia mengajak kita untuk tidak pernah berhenti berdoa, untuk selalu berseru kepada Tuhan di setiap keadaan, baik dalam sukacita maupun dalam kesesakan. Dengan menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya, kita dapat menemukan kedamaian dan kekuatan yang sejati, mengetahui bahwa kita tidak pernah sendirian, dan pertolongan-Nya selalu tersedia bagi mereka yang berseru kepada-Nya.