"Ya Allah, janganlah jauh dari padaku, ya Allahku, segeralah menolong aku!"
Mazmur 71:12 merupakan seruan hati yang tulus, sebuah pengakuan akan ketergantungan total pada Tuhan di tengah badai kehidupan. Ayat ini mencerminkan keadaan seseorang yang sedang menghadapi kesulitan, tantangan, atau perasaan ditinggalkan. Permohonan "janganlah jauh dari padaku" menunjukkan kerinduan mendalam akan hadirat Tuhan yang memberi kekuatan, penghiburan, dan kepastian. Dalam setiap aspek kehidupan, kehadiran ilahi adalah jangkar yang kokoh, terutama saat dunia terasa berputar tanpa kendali.
Ketika kita merasa sendirian atau tak berdaya, kebiasaan untuk menjauh dari Tuhan seringkali muncul. Namun, Mazmur ini mengingatkan kita untuk justru mendekat. Menjauh dari Tuhan berarti kehilangan sumber segala kebaikan dan pertolongan. Sebaliknya, memohon agar Dia tidak menjauh adalah langkah awal untuk merasakan kebaikan-Nya yang tak terbatas. Ini adalah pengakuan bahwa tanpa penyertaan-Nya, kita rentan dan mudah goyah.
Kalimat kedua, "ya Allahku, segeralah menolong aku!", adalah inti dari permohonan yang mendesak. Ini bukan sekadar permintaan biasa, melainkan teriakan dari lubuk hati yang paling dalam. Kata "segeralah" menyiratkan urgensi, sebuah kesadaran bahwa bantuan Tuhan sangat dibutuhkan saat ini juga. Penulis Mazmur memahami bahwa Tuhan adalah Allah yang berkuasa dan peduli, yang sanggup bertindak cepat untuk membebaskan umat-Nya dari kesesakan.
Dalam konteks pribadi, ayat ini bisa menjadi doa harian. Saat menghadapi masalah pekerjaan, kesehatan, hubungan, atau krisis spiritual, kita diundang untuk berseru kepada Tuhan dengan keyakinan bahwa Dia mendengar. Tuhan tidak pernah lambat dalam menolong mereka yang sungguh-sungguh mencari-Nya. Pertolongan-Nya mungkin datang dalam bentuk yang tidak terduga, namun selalu tepat waktu sesuai dengan rencana-Nya yang sempurna.
Seruan ini juga menekankan hubungan pribadi antara orang percaya dan Tuhan. Frasa "ya Allahku" menunjukkan kepemilikan dan keakraban. Penulis tidak berbicara kepada Tuhan sebagai entitas yang jauh, melainkan sebagai Tuhan yang telah memilihnya, yang telah melakukan perjanjian dengannya. Inilah yang membuat permohonan "segeralah menolong aku" memiliki bobot dan keyakinan. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang setia pada janji-janji-Nya.
Inti dari Mazmur 71:12 adalah keyakinan bahwa Tuhan adalah sumber pertolongan yang tak pernah habis. Di saat-saat tergelap, Dia adalah cahaya. Di saat-saat terlemah, Dia adalah kekuatan. Di saat-saat tertertinggal, Dia adalah penolong yang sigap. Mari kita merangkul ayat ini sebagai pengingat untuk selalu bergantung pada-Nya, berseru kepada-Nya dengan iman, dan percaya pada kesetiaan-Nya untuk datang menolong kita, bahkan dalam situasi yang paling genting sekalipun.