Mazmur 73:7

"Karena kesombongan melekat pada mereka seperti kalung, dan kekerasan menyelubungi mereka seperti pakaian."
Bangga Kekayaan Kejahatan
Ilustrasi simbolis kesombongan, kekayaan, dan kejahatan

Ayat Mazmur 73:7 memberikan gambaran yang tajam mengenai perilaku orang-orang fasik yang seringkali dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Penulis Mazmur, yang sedang bergumul dengan pertanyaan mengenai keadilan Tuhan ketika melihat kesuksesan orang jahat, mendeskripsikan mereka dengan dua metafora yang kuat: kesombongan yang melekat seperti kalung dan kekerasan yang menyelubungi seperti pakaian.

Metafora "kesombongan melekat seperti kalung" menyiratkan bahwa kesombongan bukan sekadar sifat sementara, melainkan sesuatu yang terus-menerus dikenakan, menjadi bagian dari identitas mereka. Kalung seringkali dilihat sebagai perhiasan, sesuatu yang membanggakan dan dipamerkan. Demikian pula, kesombongan orang fasik adalah sesuatu yang mereka kenakan dengan bangga, sebuah tanda status atau superioritas yang mereka yakini.

Sementara itu, "kekerasan menyelubungi mereka seperti pakaian" menunjukkan betapa kekerasan dan kezaliman telah menjadi bagian integral dari kehidupan dan tindakan mereka. Pakaian digunakan untuk menutupi dan melindungi, tetapi dalam konteks ini, kekerasan justru menjadi selubung yang menampakkan karakter mereka yang merusak. Hal ini mengindikasikan bahwa mereka tidak hanya sesekali melakukan kekerasan, tetapi kekerasan adalah cara mereka berinteraksi dengan dunia, menindas orang lain, dan mencapai tujuan mereka tanpa belas kasihan.

Dalam pandangan dunia, kesuksesan seringkali diukur dari kekayaan materi dan kekuasaan yang dicapai, terlepas dari bagaimana cara mendapatkannya. Orang-orang yang digambarkan dalam Mazmur 73:7 ini tampaknya menikmati kemakmuran dan kebebasan dari penderitaan yang sering dialami orang benar. Namun, penulis Mazmur menyadari bahwa di balik kilauan kesuksesan duniawi tersebut, terdapat fondasi yang rapuh: kesombongan yang membutakan dan kekerasan yang merusak.

Ayat ini juga mengingatkan kita bahwa penampilan luar bisa menipu. Orang yang tampak makmur dan berkuasa belum tentu memiliki hati yang benar di hadapan Tuhan. Sebaliknya, kesombongan dan kekerasan adalah tanda-tanda yang menunjukkan ketidakbenaran dan pemisahan dari Tuhan. Keberhasilan yang didasarkan pada prinsip-prinsip yang keliru ini pada akhirnya akan berujung pada kehancuran, sebagaimana dibuktikan dalam bagian-bagian selanjutnya dari Mazmur 73.

Refleksi dari Mazmur 73:7 mengajak kita untuk tidak iri atau tergiur oleh kesuksesan orang yang hidup dalam kesombongan dan kekerasan. Sebaliknya, kita diingatkan untuk tetap teguh pada jalan kebenaran dan kepercayaan kepada Tuhan, yang pada akhirnya akan memberikan keadilan dan kedamaian sejati. Jauh dari pujian duniawi yang kosong, kepuasan sejati hanya dapat ditemukan dalam hubungan yang benar dengan Sang Pencipta.