Mazmur 75:1

Kami menyanyikan syukur bagi-Mu, ya Allah, kami menyanyikan syukur, sebab nama-Mu dekat; orang menceritakan perbuatan-Mu yang ajaib.

Kekuatan dan Kasih-Nya

Mazmur 75:1 membuka kitab mazmur dengan sebuah pernyataan syukur yang mendalam dan penuh keyakinan. Ayat ini bukan sekadar ucapan terima kasih biasa, melainkan sebuah pengakuan atas kehadiran dan tindakan Allah yang ajaib dalam kehidupan umat-Nya. Frasa "Kami menyanyikan syukur bagi-Mu, ya Allah, kami menyanyikan syukur" mengulang penekanan pentingnya ungkapan syukur ini. Ini menunjukkan bahwa rasa syukur adalah respons yang perlu diulang dan terus-menerus dihidupkan dalam hati dan dalam komunitas.

Penulis mazmur menyadari bahwa syukur ini timbul karena "nama-Mu dekat". Kedekatan Allah bukan hanya dalam arti kehadiran fisik, tetapi lebih pada kesadaran akan kuasa, kemurahan, dan keadilan-Nya yang selalu menyertai. Ketika nama Tuhan dekat, berarti kita merasa aman, terlindungi, dan memiliki pegangan yang kuat. Ini adalah fondasi dari segala pujian dan penyembahan. Kedekatan ini membangkitkan keberanian dan kepercayaan, bahkan di tengah badai kehidupan.

Lebih lanjut, ayat ini menegaskan alasan lain dari syukur tersebut: "orang menceritakan perbuatan-Mu yang ajaib." Ini mengacu pada karya-karya luar biasa yang telah Allah lakukan di masa lalu, baik secara pribadi bagi pemazmur maupun secara kolektif bagi bangsa Israel. Perbuatan ajaib ini bisa berupa pembebasan dari perbudakan, kemenangan atas musuh, pemeliharaan di padang gurun, atau campur tangan ilahi dalam situasi yang mustahil. Menceritakan perbuatan ajaib ini menjadi cara untuk mengingat kebesaran-Nya, meneguhkan iman, dan memberikan kesaksian bagi generasi mendatang. Ini juga berarti bahwa karya-karya Allah tidak disimpan sendiri, melainkan dibagikan sebagai kabar baik.

Dalam konteks kehidupan modern, Mazmur 75:1 mengajak kita untuk berhenti sejenak dari kesibukan sehari-hari dan merefleksikan kebaikan Allah. Seringkali kita tenggelam dalam masalah pribadi atau kekhawatiran masa depan, sehingga lupa akan karunia-karunia rohani dan jasmani yang telah diberikan. Mengulang ungkapan syukur seperti pemazmur dapat membantu mengarahkan fokus hati kita kembali kepada sumber segala kebaikan, yaitu Allah. Mengingat dan menceritakan perbuatan-Nya yang ajaib, bahkan dalam hal-hal kecil sekalipun, dapat membangkitkan kembali rasa takjub dan kekaguman kita terhadap rancangan-Nya yang sempurna.

Ayat ini juga mengingatkan bahwa iman yang hidup ditandai dengan tindakan bersyukur dan bersaksi. Ketika kita merasakan kebaikan Tuhan, dorongan alami adalah untuk membagikannya. Pengakuan akan kuasa dan kebaikan Allah dalam Mazmur 75:1 menjadi panggilan bagi setiap orang percaya untuk terus-menerus menyanyikan syukur, menyadari kedekatan-Nya, dan menceritakan kisah-kisah keajaiban-Nya agar nama-Nya terus dimuliakan. Ini adalah dasar yang kokoh untuk menghadapi tantangan apa pun, karena kita tahu bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang berkuasa dan senantiasa dekat.