Mazmur 75:4 - Keadilan Tuhan

"Aku berkata kepada orang-orang yang kurang kesusilaan: Janganlah bertindak kurang kesusilaan! Dan kepada orang-orang fasik: Janganlah mengangkat tandukmu!"

Ayat Mazmur 75:4 ini bukan sekadar seruan, melainkan sebuah deklarasi tegas dari sang pemazmur tentang keadilan Ilahi yang mutlak. Kalimat "Aku berkata kepada orang-orang yang kurang kesusilaan: Janganlah bertindak kurang kesusilaan! Dan kepada orang-orang fasik: Janganlah mengangkat tandukmu!" merupakan peringatan keras yang ditujukan kepada mereka yang telah menyimpang dari jalan kebenaran. Kata "kurang kesusilaan" (atau sering diterjemahkan "angkuh", "sombong", "celaka") menunjuk pada sikap hati yang mengabaikan otoritas Tuhan dan berlaku semaunya.

Tuhan, melalui firman-Nya, secara langsung menegur tindakan kesombongan dan kejahatan. Mengangkat "tanduk" adalah sebuah metafora yang kuat dalam tradisi Alkitab untuk menggambarkan kekuasaan, kekuatan, dan keangkuhan yang digunakan untuk menindas atau menipu. Orang fasik yang mengangkat tanduknya berarti mereka sedang menyombongkan diri dengan kekuatan yang mereka miliki, seringkali dengan cara yang tidak adil dan merugikan sesama. Mereka merasa aman dalam kekuatan mereka, lupa bahwa kekuasaan tertinggi tetap berada di tangan Tuhan.

Mazmur ini mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah hakim yang adil. Dia tidak akan membiarkan kejahatan merajalela selamanya. Ada saatnya Dia akan campur tangan dan menegakkan keadilan-Nya. Peringatan ini bukan tanpa harapan, melainkan justru membawa pesan akan adanya ketertiban ilahi yang akan selalu menang. Setiap tindakan kesombongan dan ketidakadilan akan mendapatkan perhitungan yang setimpal. Sebaliknya, bagi mereka yang rendah hati dan taat, ada jaminan perlindungan dan keadilan dari Tuhan.

Dalam konteks kehidupan modern, ayat ini mengajak kita untuk merefleksikan diri. Apakah kita pernah merasa terlalu percaya diri dengan pencapaian atau kekuatan kita, hingga lupa untuk bersyukur dan bertindak adil? Apakah kita cenderung menindas orang lain dengan "tanduk" kita, baik itu kekuasaan, kekayaan, atau pengaruh? Mazmur 75:4 mengingatkan kita akan batasan kekuasaan manusia dan keutamaan ketaatan pada hukum Tuhan. Keadilan Tuhan tidak pernah goyah, dan Dia akan memulihkan keadaan bagi mereka yang mencari-Nya dengan hati yang tulus, serta menegakkan keadilan bagi mereka yang berlaku tidak benar. Inilah janji dan peringatan yang relevan di setiap zaman.