Mazmur 77:13 - Jalan Tuhan yang Ajaib

"Ya Allah, jalan-Mu adalah kekudusan; siapa dewa yang begitu besar seperti Engkau!"

💡 Permulaan Tujuan

Mazmur 77:13 adalah sebuah pengakuan iman yang mendalam, sebuah seruan kekaguman atas kebesaran dan keunikan Tuhan. Ayat ini muncul dari hati seorang pemazmur yang mungkin sedang bergumul atau merenungkan jalan-jalan Tuhan yang seringkali sulit dipahami manusia. Namun, di tengah kebingungan atau keraguan, ia menemukan kepastian: bahwa jalan Tuhan itu adalah kekudusan, dan tidak ada ilah lain yang mampu menandingi keagungan-Nya.

Kata "kekudusan" dalam konteks ini bukan sekadar berarti kesucian moral, tetapi juga mencakup kesempurnaan, keilahian, keagungan, dan keunikan Tuhan. Jalan-jalan-Nya tidak bisa disamakan dengan cara manusia bertindak, yang seringkali penuh dengan kelemahan, kepalsuan, dan keterbatasan. Tuhan bertindak dalam kesempurnaan ilahi, dengan tujuan yang mulia dan cara yang tak terduga namun selalu benar.

Bagaimana kita bisa melihat jalan Tuhan yang ajaib dalam kehidupan kita? Terkadang, Tuhan memimpin kita melalui lembah kegelapan, melalui ujian yang berat, atau melalui situasi yang membuat kita merasa tidak berdaya. Pada saat-saat seperti itulah kita dipanggil untuk mengingat bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Jalan-Nya mungkin tidak selalu lurus dan mudah, tetapi selalu membawa kita menuju tujuan yang lebih besar dan lebih baik daripada yang bisa kita bayangkan. Seperti jalan yang berkelok-kelok dalam ilustrasi, mungkin tampak membingungkan, namun pada akhirnya ia menuju pada cahaya terang, tempat kebenaran dan kedamaian sejati bersemayam.

Ayat ini mendorong kita untuk tidak hanya melihat hasil akhir, tetapi juga untuk menghormati proses-Nya. Kekudusan Tuhan termanifestasi dalam setiap langkah yang Dia ambil, dalam setiap keputusan yang Dia buat untuk umat-Nya. Dia adalah Allah yang berdaulat, yang kekuasaannya tak tertandingi. Tidak ada kekuatan lain di dunia ini, baik itu kekuatan manusia, kekuatan alam, atau bahkan kekuatan gaib, yang dapat dibandingkan dengan kekudusan dan kebesaran Tuhan.

Dalam menghadapi ketidakpastian hidup, kita dapat menarik kekuatan dari pengakuan ini. Alih-alih mencoba memahami segala sesuatu dengan logika manusia yang terbatas, kita diajak untuk bersandar pada iman. Percayalah bahwa Tuhan memiliki rencana yang sempurna, bahwa setiap peristiwa, baik yang menyenangkan maupun yang sulit, adalah bagian dari jalan kekudusan-Nya yang sedang menuntun kita. Kemampuan-Nya untuk bertindak dalam kekudusan dan keagungan menjamin bahwa Ia akan membawa kita melalui badai menuju ketenangan, melalui kegelapan menuju terang, dan pada akhirnya menuju kekekalan bersama-Nya.

Oleh karena itu, marilah kita terus menatap Tuhan, memuliakan nama-Nya, dan mengandalkan jalan-Nya yang ajaib. Sebab, siapa dewa yang begitu besar seperti Dia?