Mazmur 78:64

"Dan TUHAN menghukum mereka; banyak yang mati karena kelaparan dan kehausan, sedikit yang tertinggal, karena pelanggaran mereka."

Mazmur 78:64 adalah sebuah ayat yang kuat dan mengingatkan kita tentang konsekuensi dari ketidaktaatan kepada Tuhan. Ayat ini menggambarkan situasi mengerikan di mana umat Tuhan mengalami hukuman berat karena pelanggaran mereka. Penggambaran ini tidak hanya sekadar narasi sejarah, tetapi juga sebuah pengajaran rohani yang relevan sepanjang masa.

Sejarah Israel dipenuhi dengan siklus ketidaktaatan dan penebusan. Berulang kali, bangsa ini berpaling dari Tuhan, menyembah berhala, dan mengabaikan perintah-Nya. Akibatnya, mereka sering kali menghadapi kesulitan, penindasan, dan bahkan bencana alam. Mazmur 78 sendiri adalah sebuah mazmur pengajaran yang merangkum sejarah Israel dari Keluaran hingga masa Raja Daud, menekankan perlunya mengingat dan mematuhi hukum Tuhan agar tidak mengulangi kesalahan leluhur mereka.

Dalam konteks Mazmur 78:64, hukuman yang disebutkan adalah "kelaparan dan kehausan" serta "sedikit yang tertinggal." Ini adalah gambaran yang sangat menyakitkan. Kelaparan dan kehausan melambangkan kekurangan kebutuhan paling dasar untuk bertahan hidup, yang merupakan akibat langsung dari dikeluarkannya umat dari tanah perjanjian atau kehilangan berkat Tuhan. Frasa "sedikit yang tertinggal" menunjukkan bahwa mayoritas telah binasa, menyisakan hanya segelintir orang untuk mewarisi janji-janji Tuhan, seringkali melalui generasi yang lebih setia.

Penting untuk memahami bahwa hukuman Tuhan bukanlah tanpa alasan. Ayat ini secara eksplisit menghubungkan hukuman tersebut dengan "pelanggaran mereka." Tuhan adalah Allah yang adil dan kudus, dan meskipun Dia penuh kasih dan pengampunan, Dia juga menuntut ketaatan. Ketidaktaatan yang terus-menerus dan penolakan terhadap ajaran-Nya akhirnya membawa konsekuensi yang serius.

Merenungkan Mazmur 78:64 mengajak kita untuk introspeksi. Bagaimana hubungan kita dengan Tuhan? Apakah kita hidup dalam ketaatan dan rasa syukur atas kasih karunia-Nya? Atau adakah pelanggaran-pelanggaran yang mungkin telah kita abaikan, yang berpotensi mendatangkan konsekuensi rohani dalam hidup kita? Ayat ini mengingatkan kita bahwa meskipun Tuhan itu maha pengampun, ada harga yang harus dibayar untuk dosa, terutama ketika dosa itu dilakukan dengan kesadaran dan keteguhan hati.

Kisah ini juga menyimpan secercah harapan. Bahkan di tengah hukuman, Tuhan seringkali memelihara sisa umat-Nya. "Sedikit yang tertinggal" menunjukkan bahwa rencana Tuhan tidak pernah sepenuhnya gagal. Dia selalu memastikan ada generasi penerus yang dapat belajar dari kesalahan masa lalu dan memulai kembali perjalanan iman mereka. Ini adalah bukti kesetiaan-Nya yang tak terbatas, bahkan ketika umat-Nya tidak setia.

Oleh karena itu, Mazmur 78:64 bukanlah sekadar cerita tentang malapetaka, melainkan peringatan yang berharga. Ia mengajarkan tentang keadilan dan kesucian Tuhan, tentang konsekuensi dosa, serta tentang kesetiaan-Nya yang abadi. Dengan memahami ayat ini, kita diingatkan untuk hidup lebih dekat kepada Tuhan, menghargai firman-Nya, dan senantiasa memohon pengampunan-Nya ketika kita tergelincir.

Ilustrasi Simbolis Air dan Tanah Kering dengan Sisa Tumbuhan Hijau Meski sedikit, kehidupan tetap bertahan.