Mazmur 80:9 - Anggur Ilahi Bersemi

"Engkau menghalaunya keluar dari Mesir, Engkau memukul berakar,
Sehingga menjejakkan tanah."

Ayat Mazmur 80:9 adalah sebuah gambaran puitis yang sangat mendalam tentang pemeliharaan dan anugerah Allah terhadap umat-Nya. Perumpamaan yang digunakan sangat kaya dan memberikan visualisasi yang kuat tentang bagaimana Tuhan telah bertindak dalam sejarah, khususnya dalam perjalanan bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir. Ayat ini merupakan bagian dari doa syafaat yang dipanjatkan oleh Asaf, seorang pemazmur yang terkemuka, yang memohon kepada Tuhan agar kembali memulihkan dan memperbaharui umat-Nya.

Ungkapan "Engkau menghalaunya keluar dari Mesir" secara jelas merujuk pada peristiwa Keluaran, momen fundamental dalam identitas Israel sebagai bangsa pilihan Allah. Ini bukan sekadar perpindahan geografis, melainkan sebuah tindakan penyelamatan ilahi yang ajaib. Tuhan sendiri yang memimpin, menuntun, dan membebaskan umat-Nya dari cengkeraman Firaun yang zalim. Tindakan ini menunjukkan kuasa dan kesetiaan Allah yang tak tergoyahkan kepada perjanjian-Nya.

Bagian kedua dari ayat ini, "Engkau memukul berakar, sehingga menjejakkan tanah," melanjutkan metafora yang sama dengan menambahkan dimensi kedalaman dan stabilitas. Pohon anggur yang telah "dipukul berakar" berarti ia telah ditanam dengan kokoh, jangkauan akarnya semakin dalam ke dalam tanah. Ini melambangkan tumbuhnya bangsa Israel di tanah perjanjian yang dijanjikan, tanah Kanaan. Di sana, mereka seharusnya tumbuh subur, berbuah lebat, dan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain. Aksi "memukul berakar" ini menyiratkan bahwa penempatan dan pemantapan umat Tuhan di tanah mereka adalah juga karya aktif dari Tuhan sendiri.

Dalam konteks yang lebih luas, ayat ini berbicara tentang pemeliharaan ilahi. Tuhan tidak hanya membebaskan umat-Nya, tetapi juga menempatkan mereka pada posisi yang memungkinkan pertumbuhan dan keberlangsungan hidup. Perumpamaan pohon anggur ini sering digunakan dalam Alkitab untuk melambangkan Israel (misalnya dalam Mazmur 80:15 atau Yesaya 5:1-7). Keberhasilan pertumbuhan pohon anggur sangat bergantung pada kualitas tanah, curahan hujan, dan perawatan. Tuhan sebagai penanam dan pemelihara pohon anggur ini memastikan bahwa ia memiliki fondasi yang kuat.

Namun, doa dalam Mazmur 80 ini juga menyiratkan adanya masa-masa sulit atau kegagalan. Pemazmur berdoa agar Tuhan memulihkan umat-Nya, seolah-olah pohon anggur yang mungkin telah dicabuti atau dirusak kembali diberi kehidupan baru. Doa ini mengajarkan kita bahwa, meskipun Tuhan telah melakukan tindakan besar dalam membebaskan dan menempatkan kita, ada kalanya kita membutuhkan intervensi-Nya yang terus-menerus untuk tetap berakar kuat dan bertumbuh di dalam Dia. Kita dipanggil untuk menjejakkan hidup kita dalam firman-Nya, agar dapat menghasilkan buah-buah Roh yang sesuai dengan kehendak-Nya, berkat tindakan pemeliharaan-Nya yang kekal.