Ayat Mazmur 81:9 menyajikan sebuah perintah Ilahi yang tegas dan fundamental bagi umat Israel, sebuah prinsip yang terus bergema sepanjang sejarah iman. Perintah ini, yang disampaikan melalui Musa kepada bangsa pilihan Tuhan, menegaskan tentang keesaan Allah dan melarang penyembahan kepada ilah-ilah lain. Dalam konteksnya yang lebih luas, Mazmur 81 merupakan sebuah nyanyian syukur dan pengingat akan kesetiaan Tuhan kepada umat-Nya, serta kegagalan umat-Nya yang seringkali menyimpang dari jalan yang telah ditetapkan.
Perintah "Janganlah ada padamu allah lain" bukanlah sekadar larangan formalitas, melainkan sebuah seruan untuk menjaga kemurnian hubungan spiritual antara manusia dengan Sang Pencipta. "Allah lain" di sini merujuk pada berhala-berhala yang disembah oleh bangsa-bangsa di sekeliling Israel, yang seringkali dikaitkan dengan kekuatan alam, kesuburan, atau kepentingan duniawi lainnya. Mengikuti jalan penyembahan berhala berarti mengalihkan kesetiaan, kepercayaan, dan harapan dari Allah yang Maha Kuasa kepada objek yang tidak berdaya dan menyesatkan.
Larangan untuk "janganlah engkau sujud menyembah kepadanya dan janganlah engkau beribadat kepadanya" memperdalam makna perintah tersebut. Kata "sujud menyembah" menunjukkan tindakan kerendahan hati dan pengabdian total, sedangkan "beribadat" mencakup seluruh aspek kehidupan, termasuk cara berpikir, bertindak, dan bergantung. Dengan kata lain, umat Tuhan dipanggil untuk memberikan seluruh ketaatan, penghormatan, dan pengabdian mereka hanya kepada Allah yang benar. Ini mencakup penolakan terhadap segala bentuk idolatry, baik itu penyembahan berhala secara harfiah, maupun segala sesuatu yang ditempatkan di atas Tuhan dalam kehidupan seseorang, seperti kekayaan, kekuasaan, kesenangan, atau bahkan diri sendiri.
Penting untuk merenungkan relevansi ayat ini di masa kini. Meskipun bentuk idolatry mungkin telah berubah, prinsipnya tetap sama. Manusia modern dapat dengan mudah jatuh ke dalam penyembahan ilah-ilah lain dalam bentuk yang lebih halus: obsesi terhadap materi, pencarian status sosial yang berlebihan, ketergantungan pada teknologi tanpa batas, atau mengagungkan ideologi yang mengesampingkan nilai-nilai ilahi. Mazmur 81:9 mengajak kita untuk secara kritis memeriksa hati dan kehidupan kita. Apakah ada "allah lain" yang perlahan-lahan mengambil tempat yang seharusnya hanya milik Tuhan?
Dengan menegaskan keesaan Tuhan dan melarang penyembahan kepada ilah-ilah lain, Mazmur 81:9 mengingatkan kita bahwa hubungan yang murni dengan Tuhan adalah fondasi dari segala sesuatu. Ini adalah panggilan untuk hidup dalam kesetiaan, kebenaran, dan penyerahan diri yang utuh kepada satu-satunya Sumber Kehidupan dan Kebenaran. Dengan demikian, kita dapat mengalami berkat dan perlindungan yang sejati, sebagaimana yang dijanjikan Tuhan bagi mereka yang setia kepada-Nya.