Mazmur 92:9

Sebab Engkau, ya TUHAN, mahatinggi untuk selama-lamanya.

Simbol kebesaran dan kekekalan Tuhan TUHAN Mahatinggi Kekal

Firman Tuhan dalam Mazmur 92:9 mengungkapkan sebuah kebenaran fundamental tentang karakter Ilahi: "Sebab Engkau, ya TUHAN, mahatinggi untuk selama-lamanya." Ayat ini bukan sekadar pengakuan verbal, melainkan sebuah deklarasi iman yang mendalam tentang supremasi dan keabadian Allah. Di tengah pergumulan hidup, tantangan yang tak terduga, dan bahkan ketika dunia terasa berputar tanpa kendali, pengingat akan kebesaran Tuhan yang tak terbatas memberikan fondasi yang kokoh bagi hati yang percaya.

Konsep "mahatinggi" menyiratkan posisi yang paling mulia, kekuasaan tertinggi, dan otoritas mutlak. Tidak ada yang dapat menandingi atau menyamai ketinggian-Nya. Dalam bahasa modern, ini berarti Dia berada di atas segala situasi, di atas segala masalah, dan di atas segala kekuatan ciptaan. Ketika kita merasa kecil dan tidak berdaya, ayat ini mengingatkan kita bahwa pribadi yang kita sembah adalah pribadi yang tak tertandingi dalam segala hal. Kehendak-Nya adalah yang tertinggi, rencana-Nya adalah yang paling bijaksana, dan kuasa-Nya adalah yang tak terhingga.

Lebih lanjut, frasa "untuk selama-lamanya" menegaskan sifat keabadian Tuhan. Dia tidak memiliki permulaan maupun akhir. Keberadaan-Nya tidak bergantung pada waktu atau ruang. Dalam dunia yang terus berubah, di mana segala sesuatu fana dan sementara, Allah adalah satu-satunya konstanta yang abadi. Kepastian ini menjadi sumber pengharapan dan kekuatan yang tak tergoyahkan. Ketika masa depan tampak tidak pasti, atau ketika kita merindukan stabilitas, kita dapat berpaling kepada Tuhan yang tidak pernah berubah dan tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Kekal berarti kesetiaan-Nya juga kekal, kasih-Nya juga kekal, dan janji-janji-Nya juga kekal.

Bagaimana ayat ini memengaruhi cara kita menjalani hidup? Pertama, ia mengundang kita untuk meletakkan segala kekhawatiran kita pada-Nya. Jika Tuhan mahatinggi, maka tidak ada masalah yang terlalu besar bagi-Nya. Ia mampu mengatur segala sesuatu demi kebaikan mereka yang mengasihi Dia. Kedua, ia mendorong kita untuk hidup dengan pengharapan yang teguh. Pengharapan kita tidak didasarkan pada keadaan duniawi yang rapuh, tetapi pada karakter Allah yang abadi. Kesetiaan-Nya di masa lalu adalah jaminan kesetiaan-Nya di masa depan.

Memahami Mazmur 92:9 berarti mengarahkan pandangan kita dari keterbatasan diri dan kesulitan dunia, kepada kebesaran dan kekekalan Pencipta. Ini adalah panggilan untuk percaya sepenuhnya, untuk bersandar pada kekuatan-Nya yang tak terbatas, dan untuk menemukan kedamaian dalam kepastian bahwa Dia adalah Tuhan yang berkuasa dan abadi, yang memegang kendali atas segalanya. Dengan mengingat kebenaran ini, kita dapat menjalani hari-hari kita dengan keberanian, sukacita, dan keyakinan yang mendalam.