Mazmur 94:20 - Keadilan Ilahi di Tengah Kejahatan

"Apakah Engkau akan bersekutu dengan takhta kelaliman, yang merancang kesukaran demi hukum?"

Mazmur 94 adalah seruan permohonan yang kuat kepada Tuhan agar campur tangan dalam kejahatan yang merajalela. Di tengah situasi di mana para penindas dan orang fasik tampaknya berkuasa, pemazmur merenungkan keadilan Tuhan yang tak tergoyahkan. Ayat 20, khususnya, mengajukan pertanyaan retoris yang tajam, menyoroti betapa absurdnya gagasan bahwa Tuhan, sumber kebenaran dan keadilan, dapat bersekutu dengan "takhta kelaliman" yang menciptakan penderitaan melalui hukum yang tidak adil.

Pertanyaan ini bukan sekadar ungkapan kekaguman atau keputusasaan, melainkan sebuah penegasan keyakinan. Pemazmur tahu bahwa Tuhan tidak akan pernah menyelaraskan diri dengan kejahatan. Sebaliknya, Tuhan adalah hakim yang adil, yang akan memberikan keadilan kepada mereka yang tertindas dan menghukum para pelaku ketidakadilan. Konsep "takhta kelaliman" menggambarkan sistem kekuasaan yang didasarkan pada penipuan dan ketidakadilan, di mana hukum justru menjadi alat untuk menindas dan menyengsarakan orang lain. Ini bisa merujuk pada pemerintahan yang korup, sistem hukum yang memihak, atau bahkan ideologi yang merusak.

Dalam konteks modern, kita pun seringkali dihadapkan pada situasi serupa. Berita dipenuhi dengan laporan tentang korupsi, ketidakadilan sosial, dan sistem yang tampaknya lebih menguntungkan pihak yang berkuasa daripada rakyat kecil. Kadang-kadang, kita mungkin merasa frustrasi dan bertanya-tanya di mana keadilan Tuhan. Namun, Mazmur 94:20 mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak pernah berdiam diri. Dia adalah kekuatan yang berlawanan dengan segala bentuk kelaliman.

Ayat ini mengajak kita untuk menguji kembali pemahaman kita tentang keadilan. Keadilan Tuhan bukanlah keadilan yang dangkal atau sementara, melainkan keadilan yang mendalam dan abadi. Dia melihat setiap niat jahat, setiap tindakan ketidakadilan, dan setiap air mata yang tertumpah. Meskipun mungkin terlihat bahwa kejahatan menang dalam jangka pendek, pemazmur meyakinkan kita bahwa pada akhirnya, Tuhanlah yang akan menegakkan kebenaran-Nya. Kepercayaan pada kedaulatan dan keadilan Tuhan adalah jangkar di tengah badai ketidakadilan.

Oleh karena itu, ketika kita menghadapi situasi yang penuh dengan kelaliman, Mazmur 94:20 menjadi pengingat yang kuat. Kita tidak perlu takut atau putus asa. Sebaliknya, kita dipanggil untuk terus percaya bahwa Tuhan adalah hakim yang adil, yang tidak akan pernah bersekutu dengan takhta kelaliman. Dia akan membela yang lemah, memulihkan yang teraniaya, dan membawa keadilan bagi semua. Kepercayaan ini bukan pasif, melainkan aktif, mendorong kita untuk terus berjuang demi keadilan dan kebenaran di dunia ini, dengan keyakinan bahwa Tuhan bekerja di balik layar untuk membawa kemenangan akhir bagi kebenaran-Nya.

Ayat ini mendorong kita untuk tidak berkompromi dengan kejahatan, sekecil apapun itu. Kita dipanggil untuk menjadi agen keadilan di dunia, mencerminkan karakter Tuhan yang kudus dan adil. Meskipun perjalanan menuju keadilan mungkin panjang dan penuh tantangan, kita tahu bahwa sumber kekuatan dan harapan kita adalah Tuhan sendiri, yang tidak pernah lalai dan tidak pernah gagal.

Ikon timbangan keadilan yang bersinar terang melambangkan keadilan ilahi