Berapa lama lagi orang fasik bersorak-sorai?
Mazmur 94:3 ini mengangkat sebuah pertanyaan retoris yang menggugah, sebuah teriakan hati yang menggemakan pergumulan banyak orang di sepanjang zaman. Pertanyaan "Berapa lama lagi orang fasik bersorak-sorai?" bukan sekadar sebuah keluhan, melainkan sebuah penantian yang penuh harap akan keadilan ilahi. Ayat ini tersirat dalam konteks di mana kejahatan tampak berkuasa, di mana ketidakadilan merajalela, dan di mana orang-orang yang berlaku curang atau keji seolah-olah menikmati kemenangan dan kebebasan tanpa hambatan.
Dalam dunia yang sering kali terasa timpang, di mana kebaikan kadang-kadang tertindas oleh kezaliman, sangat wajar bagi hati yang merindukan kebenaran untuk bertanya, "Kapan keadilan akan ditegakkan?" Mazmur ini mengingatkan kita bahwa ada suatu tatanan ilahi yang lebih tinggi, sebuah keadilan yang pada akhirnya akan memastikan bahwa setiap tindakan, baik yang baik maupun yang buruk, akan mendapatkan ganjarannya. Kehidupan orang percaya sering kali diwarnai oleh ujian, di mana mereka harus melihat orang-orang yang tidak mengenal Tuhan, atau yang sengaja menolak-Nya, seolah-olah meraih kesuksesan duniawi dengan cara-cara yang tidak jujur. Melihat mereka "bersorak-sorai" bisa sangat menyakitkan dan membuat kita mempertanyakan kekuatan serta kebaikan Tuhan.
Namun, Mazmur 94:3 juga mengandung sebuah janji yang tersirat. Sorak-sorai orang fasik itu tidak akan berlangsung selamanya. Tuhan adalah hakim yang adil, dan Ia tidak akan membiarkan kejahatan berkuasa tanpa batas. Meskipun penundaan mungkin terasa lama, ada saatnya bagi setiap orang untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Keadaan yang sementara di mana kejahatan tampak menang hanyalah bagian dari sebuah narasi yang lebih besar, di mana pada akhirnya, keadilan dan kebenaran akan menang. Ayat ini mengundang kita untuk tetap teguh dalam iman, untuk tidak goyah oleh keberhasilan sementara orang fasik, melainkan untuk menaruh kepercayaan penuh pada keadilan Tuhan.
Dalam menghadapi ketidakadilan di sekitar kita, penting untuk mengingat bahwa Tuhan melihat segalanya. Ia berdaulat atas alam semesta, dan meskipun terkadang sulit dipahami, Ia memiliki rencana-Nya sendiri. Mazmur 94:3 seharusnya menjadi pengingat bagi kita untuk terus berdoa, untuk terus berseru kepada Tuhan, dan untuk terus hidup sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran-Nya. Keadilan Tuhan tidak pernah gagal, meskipun kadang-kadang penerapannya mungkin tidak sesuai dengan jadwal atau harapan manusia. Kita dipanggil untuk memiliki kesabaran yang berakar pada keyakinan akan keadilan-Nya yang pasti akan terwujud, mengakhiri setiap sorak-sorai kesombongan orang fasik dan membawa kedamaian bagi mereka yang setia.