Mazmur 99:6

"Taurat-Nya ada dalam hati Musa dan Harun; mereka memanggil TUHAN, dan Ia menjawab mereka."

Keagungan Sang Penguasa dan Respons-Nya

Mazmur 99 merupakan seruan pujian yang mengagungkan kekudusan dan kekuasaan Tuhan. Ayat keenam, "Taurat-Nya ada dalam hati Musa dan Harun; mereka memanggil TUHAN, dan Ia menjawab mereka," menyoroti hubungan intim antara Tuhan dengan para pemimpin umat-Nya, serta manifestasi dari ketaatan dan iman mereka. Ayat ini bukan sekadar catatan historis, melainkan sebuah prinsip teologis yang mendalam tentang bagaimana Tuhan merespons umat-Nya.

Musa dan Harun adalah figur sentral dalam sejarah bangsa Israel. Musa, sebagai nabi dan pemimpin besar, menerima Taurat langsung dari Tuhan di Gunung Sinai. Harun, sebagai imam besar, memimpin ibadah dan perantaraan bagi umat. Fakta bahwa "Taurat-Nya ada dalam hati" mereka menunjukkan bahwa perintah-perintah Tuhan tidak hanya sekadar dihafal atau dipatuhi secara lahiriah, tetapi telah meresap ke dalam inti keberadaan mereka, membentuk karakter dan motivasi mereka. Ini adalah gambaran ideal dari seorang percaya sejati – di mana firman Tuhan menjadi panduan hidup yang tak terpisahkan.

Keberadaan Taurat di hati Musa dan Harun memampukan mereka untuk "memanggil TUHAN". Panggilan ini bukan sekadar doa sporadis atau permintaan mendesak saat krisis. Ini adalah hubungan yang terus-menerus, sebuah ketergantungan yang sadar akan hadirat Tuhan. Dalam kesetiaan mereka menjalankan kehendak Tuhan, mereka menemukan keberanian dan kepastian untuk mendekat kepada-Nya, bahkan dalam situasi yang paling menantang sekalipun.

Yang paling mengagumkan adalah respons Tuhan: "Ia menjawab mereka." Jawaban Tuhan ini bisa berupa berbagai bentuk: perlindungan, bimbingan, pemulihan, atau bahkan teguran yang mendidik. Namun, esensinya adalah Tuhan tidak pernah mengabaikan mereka yang mencari-Nya dengan tulus, terutama mereka yang hidup sesuai dengan firman-Nya. Ayat ini menegaskan bahwa ketaatan yang bersumber dari hati yang mendalam akan membuka saluran komunikasi yang efektif dengan Sang Pencipta.

Dalam konteks yang lebih luas dari Mazmur 99, ayat ini menempatkan Musa dan Harun sebagai teladan bagi generasi-generasi berikutnya. Kisah mereka menjadi pengingat bahwa kekuasaan dan keagungan Tuhan tidak menghalangi-Nya untuk berinteraksi secara pribadi dengan umat-Nya. Sebaliknya, pengenalan akan keagungan-Nya justru mendorong umat untuk hidup dalam ketaatan, yang kemudian menghasilkan hubungan yang mendalam dan jawaban dari Tuhan. Kita dipanggil untuk meneladani Musa dan Harun, menanamkan firman Tuhan dalam hati kita, dan senantiasa memanggil Tuhan dalam segala aspek kehidupan kita, dengan keyakinan bahwa Dia yang berkuasa juga adalah Tuhan yang menjawab doa.