"Sesungguhnya, Aku akan mengumpulkan seluruh keturunan Yakub, akan mengawali yang tertinggal dari Israel, dan akan menempatkan mereka kembali berkelompok-kelompok seperti domba di padang rumput mereka; mereka akan penuh dengan suara ternak."
Kitab Mikha, sebuah nabi yang hidup pada masa-masa penuh gejolak di Israel dan Yehuda, seringkali dipenuhi dengan pesan-pesan peringatan dan penghakiman atas dosa-dosa umat Tuhan. Namun, di tengah gelapnya gambaran dosa dan konsekuensinya, terselip pula kilauan janji pengharapan dan pemulihan. Ayat ini, Mikha 2:12, adalah salah satu permata yang menunjukkan kebesaran kasih karunia Tuhan yang selalu memberikan jalan keluar bagi umat-Nya.
Ayat tersebut berbunyi, "Sesungguhnya, Aku akan mengumpulkan seluruh keturunan Yakub, akan mengawali yang tertinggal dari Israel, dan akan menempatkan mereka kembali berkelompok-kelompok seperti domba di padang rumput mereka; mereka akan penuh dengan suara ternak." Pernyataan ini datang dari Tuhan sendiri, menegaskan sebuah tindakan ilahi yang pasti akan terjadi. Kata "sesungguhnya" menandakan kepastian dan kebenaran mutlak dari janji yang akan diungkapkan.
Peristiwa pengumpulan umat Tuhan ini merupakan penegasan kembali dari perjanjian Allah dengan keturunan Abraham. Setelah berbagai masa sulit, perpecahan bangsa, dan bahkan pembuangan, Tuhan berjanji untuk tidak meninggalkan umat-Nya selamanya. "Mengumpulkan seluruh keturunan Yakub" menunjukkan pemulihan yang menyeluruh, tidak terkecuali bagi mereka yang mungkin merasa terbuang atau terlupakan. Kata "mengawali yang tertinggal dari Israel" memberikan penekanan lebih lanjut bahwa mereka yang paling lemah, yang tertinggal di belakang, akan tetap diperhatikan dan dimasukkan dalam rencana pemulihan ilahi. Ini adalah gambaran kasih dan perhatian Tuhan yang tidak pandang bulu terhadap umat-Nya.
Gambaran berikutnya, "menempatkan mereka kembali berkelompok-kelompok seperti domba di padang rumput mereka," sangatlah puitis dan penuh makna. Domba adalah simbol kerentanan, tetapi di padang rumput yang subur, mereka aman dan dapat memelihara diri. Penempatan dalam "kelompok-kelompok" menyiratkan kembali adanya tatanan, persatuan, dan komunitas yang sehat. Kehidupan yang sebelumnya tercerai-berai dan tidak pasti akan digantikan oleh rasa aman, pemeliharaan, dan kebersamaan. "Mereka akan penuh dengan suara ternak" melengkapi gambaran ini dengan menunjukkan kelimpahan dan kehidupan yang kembali berkembang. Suara gembala, lolongan domba, dan kegiatan peternakan lainnya adalah tanda kemakmuran dan kedamaian.
Bagi umat Tuhan pada zaman Mikha, janji ini bagaikan fajar di tengah kegelapan malam. Mereka mungkin sedang menghadapi ancaman, kezaliman, dan ketidakpastian. Namun, Mikha 2:12 mengingatkan bahwa Tuhan adalah Allah yang berdaulat, yang mampu memulihkan, menyatukan kembali, dan memberikan kehidupan yang berlimpah kepada umat-Nya. Janji ini juga memiliki resonansi dalam konteks yang lebih luas, termasuk pemulihan umat Israel setelah pembuangan Babel dan, secara rohani, pengumpulan orang percaya dari segala bangsa di bawah Kristus.
Dalam menghadapi tantangan hidup, kita dapat merenungkan janji ini. Betapapun sulitnya situasi, betapapun banyaknya dosa yang mungkin telah kita lakukan, dan betapa pun rasa terasing yang mungkin kita rasakan, Tuhan senantiasa berjanji untuk mengumpulkan, memulihkan, dan memberikan tempat yang aman di hadirat-Nya. Ini adalah harapan yang kokoh, sumber kekuatan di tengah segala kesulitan, dan pengingat akan kesetiaan Allah yang abadi kepada umat pilihan-Nya.