Maka sisa-sisa Yakub akan berada di tengah-tengah banyak bangsa seperti singa dari antara domba di kandang, ia menginjak-injak dan meremukkan, dan tidak ada yang dapat melepaskan.
Ayat Mikha 5:7 menyajikan gambaran yang kuat tentang sisa-sisa umat Allah. Kata "sisa-sisa" mengacu pada sebagian kecil umat yang setia, yang tetap bertahan di tengah kesulitan dan pembuangan. Mereka digambarkan sebagai "singa dari antara domba di kandang." Ini adalah metafora yang kontras namun penuh makna. Domba biasanya diasosiasikan dengan kelemahan dan kerentanan, sementara singa adalah simbol kekuatan, keberanian, dan dominasi.
Dalam konteks ayat ini, umat Allah yang setia, meskipun jumlahnya kecil dan dikelilingi oleh bangsa-bangsa yang lebih besar dan kuat, memiliki kekuatan intrinsik yang luar biasa. Kekuatan ini bukan berasal dari kekuatan militer atau kekayaan duniawi, melainkan dari hadirat dan janji Tuhan sendiri. Mereka tidak hanya bertahan, tetapi juga aktif dan berdaya. Frasa "ia menginjak-injak dan meremukkan" menunjukkan kemampuan mereka untuk mengatasi dan mengalahkan musuh-musuh mereka, atau lebih luas lagi, mengatasi kesulitan dan penindasan yang mereka hadapi.
Gambaran singa di tengah domba juga menyiratkan perlindungan ilahi. Di dunia yang penuh dengan ancaman, umat Allah dilindungi dan diberdayakan oleh kuasa yang lebih besar. Mereka tidak perlu takut meskipun tampak lemah dan minoritas. Keberadaan mereka di tengah "banyak bangsa" bukan menjadi sumber ketakutan, melainkan justru menjadi bukti bahwa Tuhan berkuasa untuk memelihara dan mengangkat umat-Nya, bahkan di situasi yang paling genting.
Ayat ini memberikan pesan harapan yang mendalam. Bagi mereka yang merasa kecil, lemah, atau terpinggirkan, ayat ini mengingatkan bahwa kekuatan sejati datang dari sumber ilahi. Perjuangan dan tantangan hidup bisa terasa seperti dikelilingi oleh ancaman, tetapi dengan iman, umat Allah dapat mengalami kemenangan dan pemeliharaan Tuhan. Sisa-sisa Yakub, yang dipanggil untuk menjadi umat Tuhan, diberikan janji bahwa mereka akan menjadi kekuatan yang mampu mengatasi, bukan hanya bertahan.
Makna dari Mikha 5:7 juga melampaui konteks sejarah pada masanya. Banyak penafsir melihat ayat ini sebagai nubuat tentang kedatangan Mesias, Yesus Kristus. Ia adalah "singa dari suku Yehuda" yang datang untuk menebus dan memulihkan umat-Nya. Kemenangan Kristus atas dosa dan maut adalah manifestasi tertinggi dari gambaran "menginjak-injak dan meremukkan" musuh. Umat yang percaya kepada-Nya juga berpartisipasi dalam kemenangan ini, diberdayakan untuk hidup dalam kebenaran dan kasih.
Dalam kehidupan sehari-hari, ayat ini menginspirasi kita untuk tidak berkecil hati ketika menghadapi kesulitan. Ia mengajarkan kita untuk mengandalkan kekuatan Tuhan, mengenali bahwa kita dapat menjadi agen perubahan yang kuat dalam nama-Nya, terlepas dari keadaan eksternal. Sisa-sisa Yakub menjadi simbol ketahanan spiritual dan kemenangan iman, sebuah pengingat bahwa kuasa ilahi selalu tersedia bagi mereka yang bergantung pada-Nya.