Nehemia 13:13 - Kesetiaan dalam Pemberian

"Lalu aku mengangkat suara dan berkata kepada para imam dan orang-orang Lewi: 'Hendaklah kamu mengembalikan sepersepuluh dari hasil tanahmu kepada rumah Allah kita, supaya mereka yang melayani di rumah Allah itu dapat memperoleh makanan.'"
Ilustrasi Tangan Memberi Hasil Panen, melambangkan pemberian yang setia dan berlimpah

Ayat Nehemia 13:13 merupakan pengingat yang kuat tentang pentingnya kesetiaan dalam memberikan persembahan dan persepuluhan kepada rumah Allah. Dalam konteks sejarahnya, Nehemia kembali ke Yerusalem dan mendapati banyak pelanggaran hukum Taurat yang telah terjadi, termasuk pengabaian terhadap pelayanan di Bait Allah. Kebutuhan para imam dan orang Lewi yang melayani itu sangat bergantung pada dukungan umat. Tanpa pemberian yang teratur, pelayanan mereka akan terganggu, yang pada akhirnya akan berdampak pada kehidupan rohani seluruh umat Israel.

Perintah untuk memberikan sepersepuluh (persepuluhan) bukanlah sekadar beban finansial, melainkan sebuah ekspresi iman dan pengakuan bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan. Hal ini juga merupakan bentuk kepercayaan kepada pemeliharaan Tuhan. Nehemia, dengan bijaksana, menegur para pemimpin dan menginstruksikan mereka untuk mengembalikan apa yang menjadi hak para pelayan Tuhan. Tindakan ini menunjukkan bahwa penataan kembali aspek keuangan dalam ibadah adalah krusial untuk kelancaran pelayanan dan kesejahteraan spiritual jemaat.

Di era modern ini, prinsip Nehemia 13:13 tetap relevan. Persepuluhan dan persembahan bukanlah sekadar tradisi lama, melainkan sebuah prinsip ilahi yang mengajarkan kita untuk menempatkan Tuhan di atas segalanya, termasuk materi. Pemberian yang tulus dari hasil jerih payah kita adalah cara untuk menghormati Tuhan dan mengakui bahwa Dia adalah sumber segala berkat. Ketika kita memberikan dengan setia, kita sedang berinvestasi dalam pekerjaan Tuhan, memberdayakan para pelayan-Nya, dan mendukung misi-Nya di dunia.

Lebih dari sekadar nominal, kesetiaan dalam pemberian juga mencakup sikap hati. Tuhan tidak hanya melihat jumlah yang diberikan, tetapi juga motivasi di baliknya. Pemberian yang disertai sukacita dan rasa syukur akan mendatangkan berkat yang berlipat ganda. Nehemia mengingatkan kita bahwa pengabaian terhadap tanggung jawab pemberian dapat menyebabkan kekacauan dan kemerosotan rohani. Sebaliknya, ketaatan dalam memberikan akan memelihara kelangsungan pelayanan, memuliakan nama Tuhan, dan membawa berkat bagi seluruh komunitas.

Ayat ini juga mengajarkan pentingnya akuntabilitas dalam pengelolaan persembahan. Memastikan bahwa persepuluhan dan persembahan digunakan sebagaimana mestinya untuk mendukung pelayanan dan kebutuhan para pelayan Tuhan adalah tanggung jawab bersama. Dengan meneladani Nehemia, kita didorong untuk tidak hanya memberikan, tetapi juga memastikan bahwa pemberian kita memberikan dampak positif yang nyata bagi Kerajaan Allah. Mari kita jadikan prinsip kesetiaan dalam pemberian sebagai bagian integral dari perjalanan iman kita, sebagai wujud terima kasih atas segala kasih karunia yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita.