"Di depannya memperbaiki Hananya, anak Sikrui, dan di depannya lagi Zakharya, anak Mesulam."
Ayat Nehemia 3:9 memperkenalkan kita pada dua nama yang mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun memiliki peran krusial dalam sebuah kisah pembangunan kembali yang monumental: Hananya, anak Sikrui, dan Zakharya, anak Mesulam. Mereka adalah bagian dari gelombang pertama para pekerja yang terlibat dalam proyek rekonstruksi tembok Yerusalem di bawah kepemimpinan Nehemia. Kisah ini, yang tercatat dalam Kitab Nehemia, bukan sekadar catatan sejarah, melainkan sebuah pelajaran berharga tentang dedikasi, tanggung jawab, dan pentingnya kontribusi setiap individu dalam sebuah tujuan bersama.
Saat membaca ayat ini, kita dihadapkan pada gambaran konkret tentang kerja keras yang sedang berlangsung. Tembok Yerusalem, yang telah lama runtuh dan menjadi simbol kerentanan umat Israel, kini sedang dalam proses perbaikan. Hananya dan Zakharya, bersama dengan banyak lainnya, bertugas untuk memperbaiki bagian tembok yang menjadi tanggung jawab mereka. Mereka tidak bekerja secara individu dalam kehampaan, tetapi terorganisir, dengan disebutkan siapa memperbaiki "di depannya". Ini menyiratkan adanya koordinasi dan pembagian tugas yang jelas, di mana setiap orang memiliki area kerja spesifiknya.
Peran Hananya dan Zakharya, sebagaimana tercatat dalam Kitab Nehemia, menunjukkan bahwa tidak ada pekerjaan yang terlalu kecil ketika itu berkontribusi pada tujuan yang lebih besar. Mereka mungkin bukan para pemimpin utama atau pembicara publik, tetapi mereka adalah tulang punggung dari upaya pembangunan tersebut. Tanpa orang-orang yang rela dan tekun mengerjakan setiap batu dan setiap bagian tembok, visi Nehemia untuk Yerusalem yang aman dan terlindungi tidak akan pernah terwujud. Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap orang memiliki peran penting dalam setiap proyek, entah itu besar atau kecil. Dedikasi dan kerja keras mereka adalah fondasi yang kuat, sama seperti batu-batu yang mereka pasang untuk memperkuat tembok Yerusalem.
Lebih dari sekadar catatan pekerjaan fisik, kisah Nehemia mengajarkan kita tentang semangat komunitas dan kolaborasi. Hananya dan Zakharya bekerja berdampingan dengan tetangga mereka, saling mendukung dan bahu-membahu menghadapi tantangan. Pembangunan kembali ini bukan hanya tentang struktur fisik, tetapi juga tentang membangun kembali harapan, identitas, dan keamanan bagi bangsa Israel setelah masa pembuangan. Kontribusi mereka, meski mungkin tampak sederhana, adalah bagian integral dari pemulihan dan kebangkitan.
Pada akhirnya, Nehemia 3:9 adalah pengingat yang kuat bahwa kemajuan sering kali dicapai melalui upaya kolektif dari individu-individu yang berkomitmen. Setiap tindakan membangun, setiap langkah maju, dimulai dari pekerjaan yang tekun di tingkat individu. Hananya dan Zakharya, dengan nama-nama mereka yang tercatat, menjadi simbol dari sekian banyak orang yang rela memberikan tenaga dan waktu mereka demi sebuah tujuan yang mulia, yaitu mengembalikan kejayaan dan keamanan kota suci mereka. Kisah mereka menginspirasi kita untuk menghargai setiap kontribusi, sekecil apa pun, dalam usaha kita membangun sesuatu yang lebih baik.