Nehemia 6:6

"yaitu enam ratus tujuh puluh orang dari seluruh negeri Yehuda, yang masing-masing dengan tangannya memegang pedang, dan seluruhnya berjuang untuk memperbaiki tembok, dan yang lain memegang perkakas bertukang."

Perjuangan Membangun Kembali

Ilustrasi simbolis para pekerja dan pembangunan kembali dengan semangat pantang menyerah.

Kisah Nehemia merupakan salah satu narasi paling menginspirasi dalam Alkitab mengenai pemulihan dan pembangunan kembali. Setelah pembuangan di Babel, bangsa Israel kembali ke Yerusalem untuk membangun kembali tembok kota mereka yang telah runtuh. Pekerjaan ini bukanlah tugas yang mudah; mereka menghadapi berbagai tantangan, tentangan, dan bahkan ancaman dari musuh-musuh di sekitar mereka. Namun, semangat dan ketekunan mereka patut diacungi jempol.

Ayat Nehemia 6:6 memberikan gambaran yang sangat nyata tentang kondisi di lapangan. Disebutkan bahwa enam ratus tujuh puluh orang dari seluruh negeri Yehuda, masing-masing siap dengan senjatanya, terlibat dalam dua aktivitas penting sekaligus: memperbaiki tembok dan memegang perkakas bertukang. Kombinasi ini menunjukkan betapa gentingnya situasi mereka. Para pekerja tidak hanya fokus pada tugas konstruksi semata, tetapi juga harus selalu siaga terhadap potensi serangan. Mereka bekerja dengan satu tangan memegang perkakas, dan tangan lainnya memegang senjata pelindung.

Gambaran ini mengajarkan banyak hal kepada kita. Pertama, tentang pentingnya fokus pada tujuan utama, yaitu membangun kembali apa yang telah rusak. Meskipun ada ancaman, mereka tidak membiarkan rasa takut melumpuhkan mereka. Pembangunan tembok bukan hanya soal fisik, tetapi juga simbol pemulihan identitas, keamanan, dan harapan bagi bangsa Israel. Setiap batu yang mereka pasang kembali adalah pernyataan tekad untuk tidak menyerah.

Kedua, ayat ini menyoroti realitas pekerjaan yang membutuhkan kewaspadaan. Dalam kehidupan modern sekalipun, kita sering kali dihadapkan pada situasi yang mengharuskan kita berjuang di berbagai lini. Mungkin dalam pekerjaan, kita harus bersaing ketat sambil terus meningkatkan kualitas produk atau layanan. Dalam keluarga, kita menjaga keharmonisan sambil melindungi dari pengaruh buruk. Dalam iman, kita bertumbuh sambil membentengi diri dari keraguan.

Keberhasilan Nehemia dan umatnya dalam menghadapi penolakan dan ancaman dari Sanbalat, Tobia, dan Gesem menunjukkan bahwa dengan kerja keras, doa, dan strategi yang matang, tembok Yerusalem dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat. Mereka memahami bahwa pembangunan kembali membutuhkan pengorbanan, ketekunan, dan keberanian untuk menghadapi kesulitan.

Kisah Nehemia 6:6 adalah pengingat bahwa proses pemulihan dan pembangunan seringkali tidak berjalan mulus. Akan ada tantangan, keraguan, dan bahkan ancaman. Namun, dengan hati yang teguh dan tangan yang siap bekerja sekaligus berjaga, kita dapat terus maju, memperbaiki yang rusak, dan membangun masa depan yang lebih baik. Semangat para pekerja Nehemia ini seharusnya menginspirasi kita untuk tidak pernah berhenti berusaha, dalam situasi apa pun kita berada.