Nehemia 7:38 - Keturunan dan Peran Mereka dalam Pembangunan kembali

"Keturunan Ezra, kemenyan, ialah para imam: Yoyakim, Bena, imam dari anak-anak Yosua, anak Yosatadak, serta saudara-saudaranya."

Peran Penting Keturunan Imam

Ayat Nehemia 7:38 mengutip daftar keturunan yang kembali dari pembuangan di Babel. Fokus pada ayat ini adalah keturunan dari keluarga imam, khususnya yang berasal dari garis Ezra, yang memegang peranan penting dalam pemulihan dan penataan kembali masyarakat Israel di Yerusalem. Penyebutan nama-nama seperti Yoyakim, Bena, dan para imam dari anak-anak Yosua, anak Yosatadak, serta saudara-saudara mereka, bukan sekadar daftar genealogi. Ini adalah penanda penting akan keberlangsungan institusi keimaman yang esensial bagi kehidupan spiritual dan ritual umat Allah.

Peran para imam pada masa Nehemia sangatlah krusial. Mereka tidak hanya bertugas menjalankan upacara keagamaan di Bait Suci yang baru saja dibangun kembali, tetapi juga memiliki tanggung jawab dalam mengajarkan Taurat dan memastikan umat tetap taat pada hukum Allah. Setelah periode pembuangan, banyak aspek kehidupan keagamaan yang sempat terabaikan. Oleh karena itu, kembalinya dan peran aktif para imam dari garis keturunan terkemuka seperti yang disebutkan di Nehemia 7:38 menjadi pilar utama dalam mengembalikan tatanan spiritual masyarakat.

Keluarga Yoyakim, Bena, dan keturunan Yosua, anak Yosatadak, mewakili keberlanjutan pelayanan imam yang telah ditetapkan sejak masa Raja Daud dan Salomo. Kehadiran mereka di Yerusalem pasca-pembuangan menunjukkan bahwa pondasi keimaman yang kokoh tetap dijaga. Hal ini penting untuk menjaga identitas keagamaan bangsa Israel, terutama dalam menghadapi pengaruh budaya asing yang begitu kuat di tanah pembuangan. Keberadaan mereka menjadi jaminan bahwa persembahan dan ibadah kepada Tuhan dapat terus dilaksanakan sesuai dengan perintah-Nya.

Lebih dari sekadar pelaksanaan ritual, para imam ini juga berfungsi sebagai penjaga warisan rohani. Dalam proses pembangunan kembali tembok Yerusalem dan tatanan masyarakat, ajaran dan bimbingan dari para imam menjadi sangat dibutuhkan. Mereka turut serta dalam berbagai kegiatan pembangunan, tidak hanya sebagai pemimpin spiritual tetapi juga sebagai bagian dari komunitas yang bahu-membahu. Keberadaan mereka memberikan otoritas moral dan spiritual bagi upaya-upaya pemulihan yang dipimpin oleh Nehemia. Ayat ini, meskipun ringkas, menyoroti pentingnya peran institusi keimaman dalam keberlangsungan spiritual dan keutuhan umat Israel pasca-pembuangan, serta menjadi pengingat akan warisan yang terus dijaga dari generasi ke generasi.

Peran para imam juga meluas hingga pada aspek hukum dan pengajaran. Mereka bertugas menerjemahkan dan menjelaskan hukum Taurat kepada umat, memastikan bahwa semua orang memahami kehendak Allah dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ini sangat penting untuk mencegah terulangnya kesalahan di masa lalu yang menyebabkan bangsa itu dihukum dan dibuang. Dengan demikian, keturunan Ezra dan keluarga imam yang disebut dalam Nehemia 7:38 memiliki tanggung jawab ganda: menjaga kelangsungan ibadah dan memelihara pemahaman umat akan firman Tuhan.