Dan Engkau melihat kesengsaraan nenek moyang kami di Mesir, dan mendengar teriakan mereka di Laut Merah.
Ayat Nehemia 9:9 ini adalah sebuah pengakuan iman yang mendalam dari bangsa Israel yang dipimpin oleh Nehemia. Ayat ini menjadi bagian dari doa panjang yang diucapkan saat mereka berkumpul untuk merayakan pemulihan Yerusalem. Di tengah sukacita pemulihan, mereka tidak melupakan akar sejarah mereka, khususnya pengalaman nenek moyang mereka di Mesir.
Frasa "Engkau melihat kesengsaraan nenek moyang kami di Mesir" bukan sekadar pengakuan akan penderitaan fisik yang dialami. Ini adalah kesaksian bahwa Tuhan tidak tuli terhadap ratapan umat-Nya. Di tengah perbudakan yang brutal, saat manusia tampaknya tidak berdaya dan terasing dari harapan, Tuhan hadir. Dia melihat – sebuah kata yang sarat makna. Melihat di sini bukan hanya sekadar persepsi visual, melainkan sebuah pemahaman, kepedulian, dan sebuah awal dari intervensi ilahi.
Lebih lanjut, "dan mendengar teriakan mereka di Laut Merah" menegaskan kembali perhatian Tuhan. Laut Merah adalah titik balik dramatis dalam sejarah pembebasan Israel. Di tepi laut itu, mereka menghadapi tembok air yang menjulang di depan, dan pasukan Firaun yang mengancam dari belakang. Dalam keputusasaan, teriakan mereka naik ke surga. Dan Tuhan mendengar.
Kisah pembebasan dari Mesir, yang dimulai dengan Tuhan melihat dan mendengar, adalah fondasi keyakinan Israel. Ini adalah bukti nyata akan kesetiaan Tuhan dan kuasa-Nya untuk menyelamatkan. Pengalaman ini mengajarkan kepada setiap generasi bahwa janji dan kasih setia Tuhan tidak pernah berubah. Sekalipun situasi tampak tanpa harapan, Tuhan memiliki cara untuk campur tangan dan membebaskan umat-Nya.
Dalam konteks doa Nehemia, pengakuan ini berfungsi sebagai pengingat akan kebaikan Tuhan di masa lalu, yang menjadi dasar keyakinan mereka akan pertolongan-Nya di masa kini dan masa depan. Mereka mengingat bagaimana Tuhan telah bertindak secara luar biasa untuk menyelamatkan mereka, bahkan ketika mereka sangat lemah dan tidak berdaya. Ini adalah ajaran penting bagi kita: mengingat karya Tuhan di masa lalu memperkuat iman kita untuk menghadapi tantangan saat ini. Tuhan yang melihat dan mendengar nenek moyang kita adalah Tuhan yang sama yang melihat dan mendengar kita sekarang. Kesetiaan-Nya tidak pernah luntur, dan kasih sayang-Nya selalu baru setiap pagi.
Ilustrasi harapan dan pembebasan
Pengalaman di Laut Merah, yang dicatat dalam Keluaran 14, adalah momen ketika Tuhan menunjukkan kekuatan-Nya yang dahsyat untuk memisahkan Laut Merah, membuka jalan bagi umat-Nya untuk melintas di tanah kering. Ini bukan hanya pertunjukan kekuatan, tetapi tindakan penyelamatan yang menyeluruh. Mereka yang mengejar Israel, yaitu tentara Firaun, dihancurkan oleh air yang kembali menutup. Tuhan tidak hanya membebaskan, tetapi juga melindungi umat-Nya dari musuh mereka.
Dalam setiap kesulitan, dalam setiap tangisan, dan dalam setiap momen ketika kita merasa terpojok, Nehemia 9:9 mengingatkan kita untuk memandang kepada Tuhan. Dia adalah Tuhan yang melihat dalam kegelapan kita, yang mendengar suara hati kita yang paling dalam, dan yang memiliki kekuatan untuk membawa kita keluar dari perbudakan dosa dan kesengsaraan. Dia adalah Tuhan yang setia dari generasi ke generasi, dan kasih karunia-Nya selalu cukup untuk kita.