Ulangan 17:10 - Mengikuti Perintah dan Ketetapan Allah

"Juga engkau harus melakukan tepat seperti yang diperintahkan kepadamu oleh imam-imam Lewi itu, dan mengikuti ketetapan yang mereka berikan kepadamu; haruslah engkau melakukan dengan setia."

Ketulusan Hati & Ketaatan Iman

Simbolisasi ketaatan dan pemahaman yang jernih.

Nas Kitab Suci Ulangan 17:10 merupakan sebuah instruksi yang sangat penting dan fundamental bagi bangsa Israel, yang disampaikan Musa menjelang mereka memasuki Tanah Perjanjian. Ayat ini menekankan pentingnya ketaatan yang tidak terpecah belah dan ketulusan hati dalam mengikuti arahan dari otoritas spiritual yang telah ditetapkan oleh Allah, yaitu para imam Lewi. Perintah ini bukanlah sekadar aturan formal, melainkan sebuah fondasi untuk membangun kehidupan yang benar di hadapan Tuhan dan sesama.

Pada masa itu, para imam Lewi memegang peran sentral sebagai penafsir hukum Taurat dan pelaksana ibadah. Kepada merekalah Allah memberikan wewenang untuk membimbing umat-Nya dalam menjalankan kehendak-Nya. Perintah untuk "melakukan tepat seperti yang diperintahkan kepadamu oleh imam-imam Lewi itu" menyiratkan sebuah penyerahan diri yang penuh pada hikmat ilahi yang dinyatakan melalui para pemimpin yang ditunjuk-Nya. Ini bukanlah tentang kepatuhan buta, melainkan pemahaman bahwa melalui mereka, Allah sedang bekerja dan memberikan panduan.

Lebih lanjut, ayat ini juga menegaskan pentingnya "mengikuti ketetapan yang mereka berikan kepadamu." Ketetapan di sini merujuk pada aturan-aturan dan perintah-perintah yang dikeluarkan berdasarkan hukum Taurat. Ini menunjukkan bahwa ketaatan tersebut harus didasarkan pada prinsip-prinsip ilahi yang telah ditetapkan, bukan pada interpretasi pribadi atau keinginan sesaat. Ketaatan yang diajarkan di sini adalah ketaatan yang berakar pada pemahaman akan kebenaran firman Tuhan.

Frasa "haruslah engkau melakukan dengan setia" menjadi penutup yang kuat, menggarisbawahi kualitas ketaatan yang diharapkan. Kesetiaan bukanlah sesuatu yang hanya dilakukan sesekali atau ketika ada pengawasan, melainkan sebuah sikap hati yang konsisten dan teguh. Kesetiaan ini mencakup seluruh aspek kehidupan, baik dalam perkara besar maupun kecil, dalam menghadapi kesulitan maupun kemudahan. Ini adalah gambaran dari hubungan yang utuh dan percaya antara umat dengan Allah-Nya, yang terjalin melalui ketaatan yang setia.

Dalam konteks modern, nasihat dari Ulangan 17:10 tetap relevan. Meskipun struktur keimaman dan pelayanan mungkin berbeda, prinsip utama tentang ketaatan yang setia pada arahan rohani yang bersumber dari firman Tuhan tetap berlaku. Gereja memiliki para pemimpin yang ditunjuk untuk membimbing jemaat dalam kebenaran. Namun, ketaatan ini harus senantiasa diuji dengan firman Tuhan dan dilakukan dengan hikmat serta discernement. Kesetiaan dalam menjalani perintah-perintah Tuhan, mengajarkan tentang pentingnya menjaga hubungan yang murni dengan Sang Pencipta, dan memelihara integritas hidup di setiap aspek. Ketaatan yang setia akan membawa berkat dan kedamaian sejati, karena kita hidup sesuai dengan kehendak-Nya.