Wahyu 21:19

"Dan dasar-dasar tembok kota itu dihiasi dengan segala macam permata. Yang pertama ialah: Yaspis, yang kedua: Safir, yang ketiga: Kalzedon, yang keempat: Zamrud."

Ayat dari Kitab Wahyu 21:19 membuka jendela ke dalam gambaran kota Yerusalem Baru yang turun dari surga, sebuah tempat yang dijanjikan penuh kemuliaan dan keindahan yang tak terhingga. Deskripsi yang diberikan tentang dasar-dasar tembok kota yang dihiasi dengan berbagai permata bukanlah sekadar hiasan visual, melainkan simbol yang kaya makna tentang kesempurnaan, kekayaan ilahi, dan fondasi yang kokoh dari Kerajaan Allah.

Keindahan yang Tak Terlukiskan

Tembok kota suci, yang melambangkan perlindungan dan batas-batas kekudusan, dihiasi dengan permata yang berkilauan. Permata-permata ini, seperti Yaspis, Safir, Kalzedon, dan Zamrud, dikenal di zaman kuno karena keindahan, kelangkaan, dan kilauannya. Penggambaran ini mengajak imajinasi kita untuk membayangkan sebuah tempat yang begitu indah, begitu kaya, dan begitu memesona, yang melampaui segala bentuk keindahan duniawi yang pernah kita lihat.

Simbolisme Permata

Setiap permata dalam daftar ini memiliki makna simbolis yang mendalam. Yaspis, sering digambarkan berwarna-warni atau seperti giok, dapat mewakili kemurnian dan keadilan ilahi. Safir, dengan warna birunya yang dalam, sering diasosiasikan dengan langit, kekudusan, dan otoritas ilahi. Kalzedon, dengan variasi warnanya yang lembut, bisa melambangkan kelembutan dan kasih karunia Tuhan. Terakhir, Zamrud, dengan hijauannya yang mempesona, sering dikaitkan dengan kehidupan, pertumbuhan, dan kesuburan, atau bahkan kasih setia Allah.

Dasar-dasar tembok kota yang kokoh, yang menjadi tumpuan bagi bangunan surgawi, dihiasi dengan permata ini. Ini menunjukkan bahwa fondasi Yerusalem Baru dibangun di atas sifat-sifat ilahi yang sempurna, kesetiaan yang tak tergoyahkan, dan keindahan yang memancar dari Sang Pencipta itu sendiri. Ini bukan sekadar dekorasi, melainkan refleksi dari karakter Allah dan kebenaran-Nya yang menjadi dasar keberadaan kota surgawi.

Janji Harapan dan Kemuliaan

Bagi orang percaya, gambaran ini bukan hanya tentang keindahan fisik, tetapi juga tentang harapan yang pasti akan masa depan yang mulia. Yerusalem Baru adalah tujuan akhir bagi umat Tuhan, tempat kediaman abadi di mana tidak ada lagi kesedihan, penderitaan, atau kematian. Keindahan permata-permata yang menjadi dasar tembok kota ini mengingatkan kita akan kekayaan anugerah yang telah disediakan bagi mereka yang mengasihi Tuhan.

Wahyu 21:19 mengingatkan kita bahwa tujuan akhir umat manusia bukanlah dunia yang fana ini, melainkan sebuah realitas surgawi yang kekal, yang dibangun di atas dasar-dasar ilahi yang kokoh dan dihiasi dengan kemuliaan yang tak terbandingkan. Ini adalah janji yang memberi kekuatan dan dorongan bagi setiap orang yang beriman untuk terus berpegang teguh pada jalan kebenaran, menantikan hari ketika kita akan menyaksikan keindahan Yerusalem Baru secara langsung, sebuah permata sejati dalam mahkota ciptaan Tuhan.

Mari kita merenungkan keindahan ini dan membiarkannya menginspirasi kita untuk hidup dengan penuh pengharapan, mengasihi Tuhan, dan mempersiapkan diri untuk kota kediaman abadi kita. Keindahan Yaspis, Safir, Kalzedon, dan Zamrud hanyalah sedikit gambaran dari kemuliaan yang menanti kita.